Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PEMERINTAH saat ini tengah berupaya mengembangkan potensi ekonomi desa-desa yang berada dalam kawasan gambut di Indonesia. Sedikitnya ada 1.205 desa yang berada di kawasan gambut merupakan desa tertinggal dan sangat tertinggal.
Hal ini dikemukakan Deputi III bidang Edukasi dan Kemitraan Badan Restorasi Gambut (BRG), Myrna A Syafitri, saat membuka kegiatan Pelatihan Desa Peduli Gambut Regional Kalimantan di Banjarbaru, Senin (2/10).
"Ada tiga hal yang menjadi fokus BRG dalam memulihkan kerusakan lahan gambut yaitu pembasahan dengan membangun sumur-sumur bor, revegetasi melalui kegiatan penanaman kembali serta revitalisasi kehidupan ekonomi masyarakat desa di kawasan gambut," ungkapnya.
Terkait revitalisasi kehidupan ekonomi masyarakat desa ini salah satu dengan pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). "Sejauh ini tim BRG mulai memetakan berbagai potensi desa yang dapat dikembangkan agar masyarakat desa di kawasan gambut dapat lebih sejahtera," ujarnya.
Menurut data BRG di Indonesia sekitar 2,5 juta hektar areal lahan gambut mengalami kerusakan terutama akibat kebakaran hutan dan lahan. Kawasan lahan gambut yang rusak tersebut tersebar di 1.205 desa pada tujuh provinsi yang sebagian besar merupakan desa berstatus desa tertinggal dan desa sangat tertinggal. Desa-desa ini menjadi prioritas pemerintah dalam upaya membangun ekonomi masyarakat.
Dikatakan Myrna, kegiatan pelatihan Desa Peduli Gambut Regional Kalimantan ini merupakan yang ketiga setelah sebelumnya dilakukan untuk Regional Sumatera meliputi Provinsi Jambi, Sumsel dan Riau juga wilayah Papua (Merauke).
Berbagai potensi desa-desa yang ada di kawasan gambut ini antara lain padi dan bebek di wilayah Papua, komoditas kelapa dalam di wilayah Sumatera juga komoditas kayu galam, holtikultura dan anyaman dapat di wilayah Kalimantan dapat dikembangkan.
"Keberhasilan pengembangan ekonomi masyarakat desa ini diyakini akan mampu meningkatkan Indeks Desa Membangun yang menjadi indikator keberhasilan pembangunan," tambahnya.
Ketua Tim Restorasi Gambut Daerah (TRGD) Kalsel Saut Nathan Samosir mengatakan hasil dari kegiatan pelatihan Desa Peduli Gambut ini akan terwujud kondisi ketahanan lingkungan, ketahanan ekonomi dan ketahanan sosial desa.
Di Kalsel pada 2017 ini ada 10 desa yang masuk dalam program pengembangan BUMDes di tiga kabupaten meliputi Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Tapin. Secara nasional ada 75 desa yang masuk program pelatihan ini.
Pemerintah menargetkan pengembangan 1.000 desa di kawasan gambut di mana BRG akan menangani 300 desa hingga 2020. Sebanyak 200 desa akan dibantu LSM dan lembaga donor serta 500 desa lainnya pengembangannya dibantu korporasi. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved