Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
RATUSAN anak-anak pengungsi Gunung Agung yang mengungsi di GOR Sweca Pura, Kabupaten Klungkung, Bali, mulai melakukan pendaftaran sekolah yang dekat dari lokasi pengungsian. Mereka yang kembali bersekolah mulai jenjang taman kanak-kanak (TK), SD, hingga SMA/SMK dan Kejar Paket C. “Total anak-anak yang terdata sebanyak 1.915 orang,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung, Dewa Gede Darmawan, Senin (25/9).
Darmawan merinci, kelompok anak SD tertampung di 23 SD, anak SMP di 13 sekolah, dan anak-anak SMA/SMK terserap di 11 sekolah. Agar memudahkan bagi si anak, penampungan sekolah disesuaikan dengan jarak dari pos-pos pengungsian. Guna memastikan semua anak pengungsi mendapatkan akses pendidikan di sekolah, pihak dinas pendidikan mengerahkan 126 guru dan kepala sekolah untuk jadi relawan memantau keberadaan anak di lokasi posko pengungsian yang ada di Klungkung.
Salah satu SD yang menerima anak pengungsi ialah SDN 1 Desa Gelgel. Kepala SDN 1 Gelgel, Anak Agung Istri Raka Kartini, mengatakan sudah ada 65 anak yang mendaftar di sekolah yang dipimpinnya. Pihaknya juga masih akan menerima anak kalau ada yang menyusul. Untuk memaksimalkan efektivitas anak-anak pulang pergi sekolah, pihak Pemkab Klungkung membantu dengan memberikan akses angkutan kota antarjemput yang dioperasikan bagi anak-anak sekolah di daerah itu secara gratis. Semuanya ada 82 unit angkot yang biaya operasional ditanggung dana APBD.
“Dengan bantuan angkot diharapkan bisa membantu dan menambah semangat anak-anak sekolah,” kata Bupati Klungkung Nyoman Suwirta. Sementara itu, Gubernur Made Mangku Pastika kembali memerintahkan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maksimal dalam penanganan pengungsi pascapenetapan awas Gunung Agung.
Selain itu, Pastika mengingatkan agar jajarannya sebisa mungkin menghindari bepergian ke luar daerah. “Kecuali untuk urusan yang sangat urgent,” imbuhnya.
Pastika juga memerintahkan OPD agar membuat jadwal piket bagi stafnya di posko pengungsian. “Karena titiknya sangat banyak mencapai 240 lokasi, agar diprioritaskan pada posko pengungsian yang besar. Segera lakukan inventarisasi,” ujarnya. Sementara itu, Pastika memastikan cadangan beras untuk keperluan pengungsi Gunung Agung saat ini masih aman. “Kalau beras, stok provinsi dan kabupaten banyak. Bupati punya hak mengeluarkan 100 ton, saya berhak mengeluarkan 200 ton. Sekarang baru berasnya bupati yang dikeluarkan,” kata dia.
Siap tampung
Secara terpisah, Bandara Juanda, Kabupaten Sidoarjo, siap menampung 12 pesawat divert apabila Gunung Agung di Kabupaten Karangasem Bali meletus. Selain sudah menyiapkan apron untuk pesawat, pihak PT Angkasa Pura 1 Bandara Juanda sudah menyiapkan tempat penumpang serta koordinasi dengan instansi lain apabila penumpang tujuan Bali dialihkan dengan perjalanan darat.
Bandara Juanda menjadi bandara alternatif untuk pengalihan penerbangan dari dan ke Bali apabila Bandara Ngurah Rai sewaktu-waktu ditutup terkait dengan kondisi Gunung Agung yang sudah dalam status Awas level 4. (OL/HS/AD/E-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved