Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
CADANGAN beras untuk keperluan pengungsi Gunung Agung saat ini masih aman.
"Kalau beras, stok provinsi dan kabupaten banyak. Bupati punya hak mengeluarkan 100 ton, saya berhak mengeluarkan 200 ton. Sekarang baru berasnya bupati yang dikeluarkan,” kata Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, saat meninjau Posko Komando Utama di Pelabuhan Tanah Ampo, Senin (25/9).
Menurut Pastika, keperluan akan beras sampai saat ini mencapai 15 ton per hari, untuk mencukupi makanan pokok bagi sebanyak 48 ribu pengungsi sampai Senin siang ini. Namun demikian, untuk kebutuhan lainnya masih sangat diharapkan bantuan dari para donatur.
"Barusan kita dapat bantuan dari BI (Bank Indonesia), minyak goreng 2 ton dan gula 2 ton. Mudah-mudahan dari yang lain juga ada,” ujar Pastika.
Kebutuhan lainnya yang cukup mendesak yakni gas elpiji. Menurutnya, konsumsi gas per harinya mencapai 1 ton. Sementara ini masyarakat saling bergotong royong untuk mencukupi keperluan memasak di dapur-dapur umum yang ada. Kebutuhan gas tersebut masih tercukupi melalui bantuan dari donatur-donatur, di masing-masing tempat. Pihaknya akan terus berusaha mencukupi kebutuhan gas yang saat ini sangat mendesak.
Pada kesempatan itu, Pastika meminta agar petugas memastikan keluar masuk bantuan dan logistik terdata dengan transparan. Untuk itu, pihaknya menugaskan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali dan Dinas Sosial Provinsi Bali untuk bertugas mendampingi petugas pencatatan logistik. Dengan demikian akan diketahui tempat mana yang kekurangan bahan dan tempat mana yang masih mencukupi.
Sementara itu, dana tak terduga untuk tanggap darurat sampai saat ini belum bisa dikeluarkan dari APBD, baik APBD Provinsi APBD Kabupaten. Hal ini sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang penggunaan APBD, bahwa penggunaan dana tak terduga APBD harus menunggu kondisi tanggap darurat.
"Tanggap darurat itu kalau gunungnya meletus. Sekarang ini namanya siaga darurat, jadi belum boleh pakai APBD. Itu persoalannya sekarang. Kita (Kabupaten Karangasem) punya duit dana tak terduga Rp1,2 miliar belum bisa terpakai. Provinsi punya Rp4,5 miliar juga belum bisa dipakai. Begitu juga Kabupaten Klungkung punya Rp1,5 miliar belum bisa dipakai. Jadi solusinya gotong royong sementara ini. Kita akan mendapat bantuan dari BNPB setelah rekening dibuka, kita akan dapat bantuan Rp1 miliar," ujar Pastika.
Selain untuk mengetahui kondisi terkini di Posko Utama, Pastika juga berkoordinasi dalam rangka persiapan kunjungan Presiden Joko Widodo meninjau beberapa lokasi pos pengungsi. Rapat terbatas koordinasi ini juga dihadiri Bupati Karangasem, Bupati Klungkung, Kepala Kejaksaan Tinggi dan pejabat terkait lainnya. (OL/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved