Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Malioboro Bebas PKL 24 Jam pada 26 September

Ardi Teristi
25/9/2017 16:37
Malioboro Bebas PKL 24 Jam pada 26 September
(ANTARA/HENDRA NURDIYANSYAH)

PADA 26 September 2017, selama 24 jam, kawasan Malioboro akan bebas dari pedagang kaki lima (PKL), pedagang asongan, becak, andong, dan seniman jalanan . Waktu tersebut akan dimanfaatkan untuk kegiatan kerja bakti membersihkan Kawasan Malioboro (reresik Malioboro).

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono menjelaskan, komunitas yang akan ikut serta dalam kegiatan ini adalah pedagang kaki lima, pedagang asongan, pengemudi becak serta pengemudi andong.

"Aktivitasnya (PKL, pedagang asongan, becak, andong dan seniman jalanan) mulai berhenti pukul 00.00 WIB hingga 24.00 WIB, Selasa (26/9)," kata dia.

Rencananya, kegiatan yang diadakan di sepanjang Jalan Malioboro hingga Jalan Margo Mulyo akan diadakan rutin setiap 35 hari sekali, yaitu setiap Selasa Wage. Pemerintah Kota Yogyakarta sedang menyiapkan peraturan wali kota yang mengatur tentang pelaksanaan Reresik Malioboro.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro, Syarif Teguh menjelaskan kekosongan Malioboro akan dimanfaatkan untuk merawat Malioboro, seperti
membersihkan sampah, merawat tanaman, menyemprot jalan, mengecek, membersihkan, dan memperbaiki infrastuktur, menyedot limbah, serta memasang
tempat sampah tambahan.

Sementara itu, menurut Muji, pedagang soto di Malioboro, ia dan pedagang lainnya sudah diberitahu kegiatan tersebut sejak seminggu yang lalu lewat
ketua paguyuban pedagang. Ia pun berharap, Malioboro bisa semakin dikenal dan banyak dikunjungi wisatawan. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya