Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Sawah Kekeringan di NTT mulai Diguyur Hujan

Palce Amalo
25/9/2017 14:52
Sawah Kekeringan di NTT mulai Diguyur Hujan
(ANTARA/RAHMAD)

KOTA Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai diguyur hujan dengan intensitas ringan, Senin (25/9). Termasuk areal persawahan Oepoi. Persawahan ini kekeringan sejak Juli 2017 yang mengakibatkan petani tidak menanam padi. Kemarau panjang mengakibatkan debit sumber air Oepura menurun drastis sehingga pasokan air ke persawaha terhenti.

Namun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun El Tari Kupang melaporkan hujan yang mengguyur wilayah itu bukan mengindasikan NTT telah memasuki musim penghujan.

Kepala BMKG Stasiun El Tari Kupang Bambang Setiajid mengatakan hujan dipicu tingginya suhu muka laut (SST) di NTT yakni kisaran 29-30 derajat celcius, dan SST anomali yakni plus satu sampai plus tiga derajat celcius.

"Artinya ada potensi penguapan di Laut Timor, Laut Flores, dan Laut Sawu yang didukung oleh pelemahan kecepatan angin di atas wilayah NTT. Kondisi tersebut mendukung pertumbuhan awan hujan," ujarnya.

Terkait suhu yang mencapai 29 derajat celcius, ada kaitannya dengan fenomena aquinox yakni posisi matahari berada tepat di katulistiwa akibatnya suhu udara terasa panas.

Sementara itu sesuai ramalan BMKG, potensi hujan lokal terjadi di Ruteng, Kabupaten Manggarai dan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat pada 26 September dengan suhu udara antara 21-34 derajat celcius, dan kecepatan angin antara 20-30 kilometer per jam. BMKG mengingatkan potensi gelombang tinggi di perairan selatan hingga barat NTT, serta potensi kebakaran hutan dan lahan.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya