Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PANCABENCANA banjir bandang yang melanda Solok Selatan, Sumatra Barat, Kamis (14/9), pemerintah setempat telah menetapkan masa tanggap darurat selama sepekan. Sementara masyarakat masih terus membersihkan rumah dari material banjir bandang, dan gelondong kayu masih berserakan.
Banjir bandang yang menyebabkan kerugian mencapai Rp8,5 miliar dengan kerusakan rumah 140 unit dan korban 170 kepala keluarga (KK), selain karena intensitas hujan yang tinggi, dinilai juga akibat masifnya perambahan hutan di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), hulu sungai Batang Lolo.
"Melihat dari gelondongan kayu yang dibawa ada indikasi illegal logging (penebangan liar), tapi sepertinya sisa penebangan 10-20 tahun lalu," jelas Kepala Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Solok Selatan, Rusdi Harmen, Minggu (17/9).
Hal yang sama juga disampaikan oleh aktivis kebencanaan yang turun ke lokasi, Warik. "Ada indikasi itu, karena banyak material kayu," ujarnya.
Saat kejadian, kata Rusdi, hujan deras terjadi daerah hulu yakni Bukit Mudiak Sako yang mengalirkan air melalui Sungai Anak Lolo dan Batang Lolo.
Dia mengatakan material yang dibawa banjir bandang terdapat kayu yang diduga hasil penebangan liar dengan diameter kayu mencapai 60 sentimeter.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria telah menetapkan masa tanggap darurat selama 7 hari dari 15-22 September 2017 setelah banjir bandang menerjang empat jorong di wilayah tersebut. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved