Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
PENYELUNDUPAN nakotika jenis sabu seberat 0,4 kilogram digagalkan oleh petugas Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh Besar.
Bersama paket sabu tersebut, juga diamankan seorang pemiliknya berinisial R asal Dusun Tanjoeng, Desa Lancang Barat, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara.
R ialah calon penumpang Batik Air yang hendak menyelundupkan barang haram itu ke Surabaya, Jawa Timur, melalui Bandara SIM Aceh Besar. Rencana itu gagal setelah petugas Avsec bandara melakukan penggeledahan dan mengamankan butiran kristal perusak jiwa itu.
Informasi yang diperoleh Media Indonesia, awalnya pada Selasa (5/9) sekitar pukul 07.20 WIB, tersangka R yang tercatat sebagai calon penumpang pesawat Batik Air hendak berpergian ke Surabaya. Sebagaimana lazimnya sebelum memasuki terminal bandara untuk menaiki pesawat, seluruh calon penumpang harus melalui pemeriksaan sistem elektronik sinar X.
Bersama R dan barang bawaannya terdeteksi benda mencurigakan. Itu sebabnya petugas langsung melakulan penggeledahan. Ternyata petugas mendapati paket berisi sabu seberat 0,4 kg.
Petugas bandara dibantu personel jajaran Polresta Banda Aceh kemudian mengamankan tersangka R bersama 0,4 kg barang bukti. Hingga kini R masih diperiksa terkait kepemilikan, jaringan, dan asal narkoba itu.
"Kita juga kerahkan tim khusus memburu pemasok dan pihak terlibat lainnya," kata Direktur Ditresnarkoba Polda Aceh, Kombes Pol Agus Sartijo, Rabu (6/9).
Catatan Media Indonesia, pada Sabtu (3/6) lalu, sekitar pukul 04.30 WIB, petugas Bandara SIM juga mengamankan 2 kg sabu bersama pemiliknya berinisial DI, 31, warga Desa Keude Bungkah, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara. Kala itu, DI yang tercatat sebagai mahasiswa hendak terbang dengan pesawat Lion Air dari melalui Bandara SIM tujuan Medan-Jakarta.
Hingga pertengahan 2017 ini, narkoba jenis sabu dari luar negeri seperti Malaysia, Thailand, atau negara lainnya gencar diselundupkan ke wilayah Serambi Mekah. Pelaku diduga sering menggunakan jalur laut Selat Malaka.
Untuk mendaratkan di Aceh, pelaku mencari tepi pantai pedalaman sepi yang dianggap tidak mudah terusik. Misalnya ada beberapa lokasi di sepanjang Pantai Utara dan Timur Aceh.
Bahkan diduga masih ada sabu yang sekarang sudah masuk ke Aceh, tapi belum sempat diedarkan. Gerakan para kurir itu kini seperti berkucing-kucingan dengan pihak penegak hukum yang mematau kawasan mencurigakan. Narkoba itu disinyalir terkait dengan yang sempat tertangkap beberapa waktu terakhir. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved