Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

BKIPM Larang Impor Ikan Nila dari Sebagian Asia dan Afrika

Depi Gunawan
01/9/2017 21:46
BKIPM Larang Impor Ikan Nila dari Sebagian Asia dan Afrika
(ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

DIRJEN Perikanan dan Budidaya pada Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Perwakilan Jawa Barat melarang impor ikan jenis nila dari beberapa negara di Benua Asia dan Afrika.

Kepala BKIPM Perwakilan Jabar, Dedy Arief Hendriyanto, mengungkapkan, pelarangan impor ikan nila itu lantaran ditemukannya ikan nila yang terjangkit Tilapia Lake Virus (TiLV) di beberapa negara seperti Israel, China, dan Thailand.

"Tujuan kami melarang impor jenis ikan tersebut yaitu untuk meminimalisir potensi kerugian sosioekonomi yang diderita pembudidaya serta pengonsumsi ikan nila," katanya, Jumat (1/9).

Dia menuturkan, virus TiLV diketahui pertama kali menyerang peternak ikan di negara Israel. Penyebab virus ini karena Orthomyxo-lake virus yang merupakan jenis baru dari family Orthomyxoviridae. Virus ini bereplikasi di inti dari sel ikan yang hidup di perairan tawar dan payau.

Ikan yang terjangkiti virus TiLV akan mati secara mendadak, sehingga, Dedy berharap peternak ikan wajib mengetahui ciri-ciri ikan yang terkena virus ini. Apabila ditemukan gejala yang tidak biasa, peternak ikan bisa langsung melaporkannya ke pihak BKIPM.

"Ikan yang terjangkit virus TiLV biasanya mengalami gejala seperti tubuh ikan menghitam, kulit ikan terlihat erosi, pembengkakan rongga perut, dan mata yang menonjol dan bengkak. Kalau ditemukan satu saja ikan yang mengidap ciri-ciri tersebut, maka wajib dimusnahkan sebelum virus tersebut menyebar," bebernya.

Hingga saat, lanjut Dedy, pihaknya masih melakukan kajian dan uji laboratorium untuk mengetahui apakah TiLV bisa menginfeksi manusia atau tidak, serta mencari tahu apakah dapat menular ke jenis ikan lainnya. Namun sejauh ini, penyebaran virus TiLV bisa melalui air atau kontak antarikan, dalam satu kolam atau dengan kolam lainnya, virus TiLV bisa menyebabkan kematian ikan nila antara 80-100%.

"Sampai saat ini, kita belum menemukan kasus virus TiLV di Jawa Barat maupun di Indonesia. Namun sebagai langkah pencegahan, kami akan perketat penjagaan di terminal kedatangan bandara, dan menempatkan petugas," jelasnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya