Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Kaltim Siap Bangun Jembatan Tol Rp8,4 T

Syahrul Karim
07/8/2017 09:18
Kaltim Siap Bangun Jembatan Tol Rp8,4 T
(Bupati Penajam Paser Utara Yusran Aspar---MI/Syahrul Karim)

PEMBANGUNAN jembatan tol sepanjang 5,3 kilometer (km) yang menghubungkan Balikpapan dan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mulai dilaksanakan pada November mendatang. Nilai proyek tersebut Rp8,4 triliun.

Bupati Penajam Paser Utara Yusran Aspar mengatakan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menerbitkan surat persetujuan (clearance) atau tinggi ruang bebas jembatan tol penghubung dari titik Nipah-Nipah, Kabupaten Penajam Paser Utara, menuju Melawai, Kota Balikpapan, setinggi 50 meter dari permukaan air laut tertinggi.

"Dokumen dan izin sudah selesai, terutama yang dari Kemenhub terkait dengan tinggi jembatan tol. Setelah ini akan dilaporkan ke BPJT, setelah itu lelang investasi," kata Yusran, kemarin (Minggu, 6/8).

Ia mengatakan, saat ini sudah ada 14 investor yang siap berpartisipasi dalam pembangunan. "Dari Pak Gubernur disampaikan sudah ada 14 perusahaan. Termasuk yang datang ke PPU 4 perusahaan," ujarnya.

Skema pembiayaan pembangunan konsorsium pembangunan jembatan tol penghubung di atas Teluk Balikpapan itu, yakni 55% ditanggung PT Waskita Karya, 25% Pemprov Kaltim, 15% Kabupaten Penajam Paser Utara, dan 5% Pemkot Balikpapan.

Pembangunan jembatan tol ini akan mempermudah aksesibilitas kedua daerah hingga ke Kalimantan Selatan. Selama ini untuk menjangkau Penajam Paser Utara harus menggunakan feri melalui Pelabuhan Kariangau dengan waktu sekitar 2 jam.

Tol laut
Kemenhub juga tengah menjajaki tol laut di perairan selatan Indonesia. Bahkan, sekarang sudah ada 11 kabupaten di wilayah selatan Jawa mulai Jabar, Jateng, hingga Jatim menggagas koneksitas untuk pengangkutan logistik.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, Cilacap memiliki pelabuhan yang cukup besar, yakni Pelabuhan Tanjung Intan. Namun demikian, aktivitas pelabuhan masih didominasi pengangkutan minyak dan batu bara.

"Ke depan, Kemenhub menggagas untuk melakukan pengangkutan logistik sebab lalu lintas logistik dengan kereta api atau angkutan darat lainnya relatif terbatas. Sehingga tol laut di perairan selatan Jawa menjadi alternatif utama nantinya. Sebagai awal, tahun depan akan mulai diadakan angkutan perintis," tandas Menhub di sela-sela kunjungan di Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, kemarin.

Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengakui kalau pihaknya tengah menjalin kerja sama dengan 11 pemkab yang daerahnya di pesisir selatan Jawa atau pinggiran Samudra Hindia. "Ada 11 daerah yang kami ajak kerja sama dan sejauh ini sudah melakukan pertemuan," katanya.

Sementara itu, pembangunan ruas tol Palembang-Indralaya terus berjalan sesuai jadwal. Direktur PT Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra memastikan pembangunan ruas tol sepanjang 22 km akan selesai tepat waktu, yakni akhir 2017. Untuk masalah pembebasan lahan sudah mencapai 97,68%.

Putra menjelaskan, saat ini progres konstruksi pembangunan tol Palindra sudah mencapai 59,39%. "Kita optimistis pada akhir tahun nanti pekerjaan pembangunan ruas jalan tol ini selesai," katanya.

Sementara itu, Menteri BUMN Rini Soemarno memberikan apresiasi kepada Hutama Karya dalam menggarap proyek ini, mengingat lahannya tidak mudah. "Lahan ini kan rawa jadi memang harus divakum. Teknologi ini pertama diterapkan Hutama Karya, tapi ternyata berhasil," puji Rini.(LD/FL/JI/DW/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya