Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Penyebab Speedboat Tenggelam di Tarakan masih Ditelusuri

Victor Ratu
26/7/2017 20:32
Penyebab Speedboat Tenggelam di Tarakan masih Ditelusuri
(AP Photo/Hermawan)

BADAN SAR Nasional memperkirakan masih ada satu orang penumpang yang hilang akibat speedboat tenggelam di perairan Kota Tarakan, Kalimantan Utara, pada Selasa (25/7) sekitar pukul 10.00 Wita.

Kepastian penumpang yang hilang itu masih dikoordinasikan dengan unsur SAR lainnya karena identitasnya belum diketahui, kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Kalimantan-Kalimantan Utara, Octavianto, di Balikpapan melalui pesan tertulisnya, Rabu (26/7).

Sesuai manifes speedboat yang tenggelam, jumlah penumpang 48 orang dewasa ditambah 4 anak-anak. Kemudian 3 kru sehingga totalnya 55 orang. Namun, jumlah penumpang yang telah ditemukan sebanyak 54 orang, yakni 44 selamat termasuk 3 kru dan 10 tewas. Maka diperkirakan masih ada penumpang yang belum ditemukan (hilang).

Octavianto menyatakan, daftar nama dalam manifes bisa saja berubah sehubungan data penumpang yang telah ditemukan terdapat identitas (nama) yang hampir sama.

"Nama-nama penumpang yang ditemukan masih dalam proses verifikasi karena ada di antaranya yang hampir sama. Jadi, penumpang yang belum ditemukan itu belum dapat dipastikan," ujar dia.

Meskipun demikian, pencarian tetap dilanjutkan pada hari kedua hingga batas waktu yang ditentukan.

Sementara, untuk mengetahui penyebab terbalik dan tenggelamnya speedboat SB Rejeki Baru Kharisma, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tarakan memeriksa pemilik sekaligus pemilik speedboat bernama Aris Rusdianto alias Bongket.

Selama 3 jam sejak pukul 11.30 hingga 14.00 Wita, Aris ditanya seputar peristiwa sebelum musibah yang menewaskan 10 orang itu.

Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli KSOP Tarakan, Syaharuddin, mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan sementara, belum diketahui pasti penyebab kecelakaan. Menurut keterangan nakhoda, speedboat tiba-tiba miring ke kanan hingga terbalik. Padahal, tidak ada sesuatu yang menghalangi jalur kapal itu dan kondisi cuaca dan ombak pada saat itu bisa dikatakan baik.

"Nakhoda sebenarnya bukan orang baru di pelayaran Tarakan. Ia memiliki pengalaman cukup lama membawa speedboat, sejak 1984. Selain itu, surat-surat berlayarnya juga lengkap. Namun, Aris sebagai nakhoda tidak tahu persis masalahnya apa," ungkapnya.

Pihaknya masih akan melanjutkan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang dianggap mengetahui prestiwa itu, selain memeriksa nakhoda. Pihaknya juga akan memanggil para Anak Buah kapal (ABK).

"Pemeriksaan ini baru sekadar untuk mencari tahu penyebab kecelakaan speedboat. Jika sudah diketahui akan ditingkatkan pada tahap penyidikan untuk mencari siapa tersangkut dari kasus ini," jelasnya. (Ant/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik