Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

5 Provinsi Tetapkan Siaga Karhutla, BNPB Kerahkan 18 Heli

Micom
26/7/2017 19:17
5 Provinsi Tetapkan Siaga Karhutla, BNPB Kerahkan 18 Heli
(ANTARA)

PANTAUAN satelit Aqua, Terra, SNNP pada catalog modis Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) menunjukkan jumlah dan sebaran titik panas (hot spot) akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus meningkat.

Jika pada Minggu (23/7) terpantau 150 hot spot, pada Senin (24/7) sudah muncul 170 titik api, adapun pada Selasa (25/7) meningkat menjadi 179 titik api.

"Peningkatan hot spot ini seiring dengan cuaca yang makin kering sehingga hutan dan lahan mudah dibakar. Jumlah hot spot ini jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2015," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan pers di Jakarta, Rabu (26/7).

Untuk mengantisipasi karhutla dan memudahkan dalam penanggulangan bencana asap akibat karhutla, lanjut Sutopo, 5 provinsi langganan karhuta telah menetapkan status siaga darurat karhutla, yaitu Provinsi Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan.

Penetapan status siaga darurat ini diambil setelah beberapa kabupaten/kota di setiap provinsi menetapkan siaga darurat. Satgas terpadu dibentuk di provinsi masing-masing untuk mengatasi karhutla yaitu satgas darat, satgas udara, satgas pelayanan kesehatan, satgas penegakan hukum, dan satgas sosialisasi.

"Upaya preventif sudah banyak dilakukan. Namun luasnya wilayah yang harus dijaga dan terbatasnya sarana prasarana menyebabkan karhutla masih terjadi di beberapa daerah. Sebagian besar penyebab karhutla adalah kesengajaan untuk membuka lahan. Untuk mendukung operasi karhula, BNPB mengerahkan 18 helikopter pemboman air (water bombing)," ujarnya.

Adapun sebaran dari 18 helikopter BNPB tersebut ialah Riau 5 unit, Sumsel 5 unit, Kalbar 4 unit, Jambi 2 unit, dan Aceh 2 unit. Dua heli pemboman air dioperasikan di Aceh menyusul penetapan siaga darurat di Kabupaten Aceh Barat. Selain itu, operasi hujan buatan juga di gelar oleh BNPB dan BPPT di Riau dan Sumsel. Total 68,4 ton bahan semai Natrium Chloride disebarkan ke dalam awan-awan potensial dengan menggunakan pesawat Casa-212 untuk memicu hujan.

Sedangkan satgas darat dari TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, Damkar, MPA, dunia usaha dan masyarakat terus melakukan pemadaman di darat. Total luas hutan dan lahan di Riau yang terbakar selama 2017 sebesar 548,72 hektare.

"Kemarin satgas terpadu berhasil memadamkan karhutla di Desa Pauh, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rohul seluas 4 hektare. Karhutla seluas 10 hektare di Desa Buluh Manis, Kecamatan Bhatin Solapan, Kota Dumai juga dapat diatasi. Begitu pula karhutla di daerah Desa Teluk Jira Parit, Kecamatan Tempuling, Kabupaten Inhil dapat dipadamkan. Kebakaran lahan seluas 2 hektar terjadi pada 25/7/2017 pada lahan gambut dengan jenis tanaman pakis, ilalang, sawit dan semak belukar di Kelurahan Teluk Makmur, Kecamatan Medang Kampai, Dumai, Riau," terang Sutopo.

Tim satgas darat dari TNI, Manggala Agni, Polisi, MPA, BPBD dan masyarakat berhasil memadamkan. Asap mengepul di lahan yang terbakar dari karhutla di Bukit Merbau, Kabupaten Meranti, Riau berkurang setelah dilakukan pemboman air sebanyak 32 kali.

Sementara itu, kata dia lagi, Selasa (26/7) pagi hingga siang, asap dari karhutla di Aceh Barat menyebabkan menurunnya jarak pandang. Aktivitas masyarakat terganggu kebakaran lahan di Aceh Barat yang sebagian besar berada di lahan gambut. Diperkirakan 69 hektare lahan terbakar di Aceh Barat yang tersebar di lima kecamatan yaitu Kecamatan Woyla, Kecamatan Meureubo, Kecamatan Sama Tiga, Kecamatan Johan Pahlawan, dan Kecamatan Arongan Lambalek.

"Kebakaran lahan disebabkan masyarakat membersihkan lahan dengan cara membakar, sehingga api menyebar ke lahan lain. Kebakaran terjadi sejak Selasa (18/7) dan sampai saat ini di beberapa titik masih terbakar pada lahan gambut dan lahan mineral. Pada hari ini (26/7) satgas darat dari BPBA, BPBD, TNI, Polri, Basarnas, BLHK, SKPD terkait, RAPI, dan masyarakat memadamkan titik api Desa Suak Nie, Suak raya, Leuhan, dan Ujong Tanoh darat. Sedangkan helicopter MI-172 melakukan pemsdaman di beberapa titik di Aceh Barat.

Masyarakat dihimbau untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan. Cuaca makin kering sehingga mudah memicu karhutla. Semua unsur masyarakat dihimbau untuk menjaga wilayahnya agar tidak ada yang melakukan pembakaran. Awasi dan jaga lingkungan sekitarnya," pungkasnya. (RO/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik