Headline

RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Keterbukaan Modal Utama

20/7/2017 23:35
Keterbukaan Modal Utama
(MI/SOLMI)

GERAKAN perubahan, keterbukaan, dan berpolitik tanpa mahar, merupakan sejumlah poin yang menarik minat putra-putra terbaik dae­rah untuk menjadikan Partai Nasional Demokrat (NasDem) sebagai kendaraan mereka. Terbukti, menghadapi Pilkada Serentak 2018 di Kabupaten Merangin, Jambi, sudah ada 11 orang yang mendaftar sehari menjelang penutupan pengambilan formulir. “Benar, ada 11 pendaftar yang semua putra terbaik di Kabupaten Merangin. Latar belakang mereka beragam mulai kader Partai NasDem, mantan bupati, petahana, bahkan ada juga dari anggota DPD RI,” kata Ketua DPD Partai NasDem Me­rangin Badri Husin, Kamis (20/7).

Tercatat ada Bupati Al Haris dan Wakil Bupati Khafid Moein termasuk yang mengambil formulir. Kemudian mantan bupati sebelumnya, A Nalim, anggota DPD RI Muhammad Syukur, mantan Ketua Bappeda Jambi Fauzi Ansyori, dan kader Partai NasDem Izhar Majid. Badri menambahkan NasDem menarik minat mereka karena mengutamakan keterbukaan dan tidak ada mahar. Semuanya diperlakukan sama baiknya, karena mereka ialah putra-putra terbaik Merangin. “Kami berharap lolos dan didukung Partai NasDem,” ujar petahana Al Haris.

Selain di Merangin, dikabarkan untuk Kabupaten Kerinci ada empat pendaftar. Semua berkas itu diserahkan ke DPP dan pada November mendatang akan diumumkan siapa yang bakal menjadi calon kepala daerah yang didukung NasDem. Semua kandidat akan dilihat peluangnya setelah dilakukan survei.

Ikut kontestasi
Kursi Gubernur Jawa Tengah ternyata menarik minat mantan Menteri ESDM Sudirman Said untuk ikut mengadu peruntungan. Ia pun mengaku sudah menjalin komunikasi dengan ketua umum tiga parpol yaitu Prabowo Subianto (Gerindra), Zulkifli Hasan (PAN), juga Sohibul Iman (PKS). “Saya sudah sowan ke pimpinan tiga partai itu. Mereka menanggapi secara positif niat saya maju Pilgub Jateng,” ujar Sudirman di tengah panen bawang merah miliknya di Desa Slatri, Kecamatan Larang­an, Kabupaten Brebes.

Ia pun mengaku kenal baik dengan Cak Imin (Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB) dan Marwan Jafar (kader PKB). “Tidak menutup kemungkinan (menjalin komunikasi) dengan partai lain termasuk dengan PDIP,” tambahnya. Langkah lain yang dilakukannya ialah terus menjalin komunikasi dan bersilaturahim dengan berbagai komponen masyarakat Jateng. Ia mengaku sebagai orang awam yang ingin terjun ke politik, harus belajar banyak. Sedangkan dari Kabupaten Bandung Barat, Partai Golkar bakal mendukung Doddy Imron Cholid di Pilkada 2018. Namun, langkah Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung Barat tidak mudah, mengingat popularitas dan elektabilitasnya tergolong rendah. Pada survei Maret lalu hasilnya masih rendah yakni 12%.

“Hasilnya memang belum terlalu memuaskan, karena sosialisasi baru dilakukan dalam beberapa bulan saja. Tetapi, kalau disurvei lagi, saya optimistis bisa tembus sampai 30%,” ujar Doddy. Doddy menyatakan pencalon­annya merupakan keinginan para kader, pengurus, dan organisasi sayap Golkar di Ban­dung Barat. Agustus nanti akan diadakan survei lagi untuk dilihat bagaimana popularitas dan elektabilitas dirinya. Terkait dengan koalisi, Doddy menyatakan sudah ada lima partai yang telah mendekat ke Golkar. Dia mengungkapkan tiga partai sudah siap berkoali­si tanpa syarat atau tanpa mengajukan nama bakal calon wakil bupati sebagai pendamping dirinya. (DG/JI/TS/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya