Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Ritual Romantis Kaum Urban

Ramdani
23/6/2017 10:48
Ritual Romantis Kaum Urban
(Keluarga Herman, mempunyai usaha barang rongsokan di Jakarta, mudik tujuan Blora, Jawa Tengah---MI/Ramdani)

MEREKA duduk beratapkan terpal berangka bambu sebagai penahan terik panas dan guyuran hujan. Sembari berbagi tempat dengan tumpukan barang bawaan, mereka menjadi satu bagian dalam mobil bak terbuka. Ya, mereka salah satu dari keunikan mudik yang mungkin hanya ada di negeri ini.

"Ini kesempatan meluruskan kaki, meregangkan otot-otot sebelum melanjutkan perjalanan lagi menuju kampung," ucap Wanto, seorang pemudik yang menempuh perjalanan dengan duduk dalam bagian mobil bak, ketika ditemui di tempat istirahat pemudik, pintu keluar Tol Brebes Timur, Jawa Tengah, Rabu (20/6) dini hari.

Lain lagi dengan keluarga Herman, pemudik dengan tujuan Majalengka yang pulang bersama istri, anak, keponakan, dan orangtuanya. Mereka membawa berbagai macam barang, seperti motor, perabot rumah tangga, hingga berkardus-kardus barang sebagai oleh-oleh yang dikumpulkan selama setahun untuk dibagikan ke sanak keluarga.

"Kalau motor ini, saya bawa untuk transportasi di kampung, balik ke Jakarta saya bawa lagi. Tahun-tahun sebelumnya, sih, bawa motor. Habis itu saya tinggal, kenang-kenangan hasil dari Jakarta," ungkapnya. Tahun ini menjadi kali ketiga ia mudik menggunakan mobil bak terbuka.

Mudik telah menjelma ritual tahunan yang harus dijalani kaum urban yang mengadu nasib di kota. Mudik seperti mempunyai romantisme sendiri sebagai bagian dari perjuangan hidup.

Melalui mudik, mereka yang berhasil menaklukkan kota dan mengubah nasib berusaha menunjukkan eksistensi. Membawa kabar gembira dengan segala kesuksesan yang diraih. Mudik menjadi momentum indah yang memberikan pesona dan kepuasan emosional.

Namun, mudik pun merupakan perjalanan penting bagi mereka yang masih kurang beruntung. Dengan mudik, mereka mendapat kesempatan bertemu sanak saudara, orang-orang yang dituakan di kampung halaman. Mudik ibarat kesempatan untuk menghimpun energi spiritual yang dapat memberikan semangat baru.

Tidak mengherankan, perjuangan apa pun rela mereka lakukan demi kembali sejenak ke kampung halaman.

Selamat mudik! Hati-hatilah di jalan. Semoga selamat sampai di tujuan demi merayakan kebahagiaan Lebaran dengan sanak saudara dan handai tolan.(S-2)

Keluarga Maulana, wirausaha di Jakarta, mudik tujuan Semarang, Jawa Tengah.

(Dari Kiri) Wanto, Kardi, Agus, Riko, Diki, Yoga, dan Bayu, pembuat cendol di Bekasi, mudik tujuan Wonogiri, Jawa Tengah.

Keluarga Sukir, pemilik usaha di Jakarta, mudik tujuan Blora, Jawa Tengah.

Keluarga Kadir, mempunyai usaha pengepul kayu bekas di Jakarta, mudik tujuan Madura, Jawa Timur.

Keluarga Abdul, mempunyai usaha barang limbah di Jakarta, mudik tujuan Madura, Jawa Timur.

Keluarga Sentosa, pedagang di Jakarta, mudik tujuan Banjarnegara, Jawa Tengah.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik