Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KANTOR Pegadaian Cabang Cimahi, Jawa Barat, menyiapkan dana hingga Rp5 miliar lebih untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang akan menggadaikan barang berharga mereka dalam menyambut Hari Raya Lebaran tahun ini.
Staf Agunan Pegadaian Cabang Kota Cimahi, Alsa Jusnidar, memprediksikan, aktivitas di Kantor Pegadaian akan mengalami lonjakan antara sekitar 5 sampai 7 hari menjelang Lebaran dan setelahnya.
"Sebenarnya peningkatan transaksi di Pegadaian tidak hanya saat menghadapi Lebaran saja, tapi juga karena adanya masyarakat yang mendaftarkan anak-anaknya ke sekolah, jadi peningkatannya bisa berkali-kali lipat," kata Alsa di Cimahi, Kamis (8/6).
Ia menambahkan, biasanya saat bulan puasa, masyarakat yang menggadaikan barang berharga mereka justru mengalami penurunan karena rata-rata mereka justru menebus barang gadaian karena mungkin sudah ada yang menerima Tunjangan Hari Raya (THR) atau gaji.
"Misalnya ada masyarakat yang sudah menggadaikan sepeda motor miliknya, sekarang mulai menebusnya," tuturnya.
Alsa mengatakan, biasanya juga masyarakat yang menggadaikan barang berharga digunakan sebagai modal usaha, terutama mereka yang menjadi pedagang dadakan di bulan Ramadan seperti menggadaikan emas, barang elektronik, dan sepeda motor.
"Nasabah kita itu ada juga yang berasal dari pedagang dadakan untuk modal usaha. Nanti setelah bulan Ramadan mereka tebus lagi barangnya karena jualannya hanya di bulan puasa saja," terangnya.
Diperkirakan pada bulan ini jumlah nasabah Pegadaian bisa sampai 3.000 orangm baik yang menggadaikan, menebus, atau memperpanjang waktu tebusan barang gadaian. Sementara dana yang disiapkan dalam sehari mencapai Rp150 juta hingga Rp200 juta.
"Maka kami perkirakan dana yang keluar dalam sebulan bisa sampai Rp5 miliar, bahkan lebih," bebernya.
Selain untuk memenuhi kebutuhan dana saat bulan puasa, Lebaran, dan masuk sekolah, nasabah juga datang dari mahasiswa luar daerah yang menggadaikan kendaraannya dan akan ditebus kembali setelah pulang dari kampung halaman.
"Ada yang seperti itu, biasanya setiap tahun itu bisa sampai 20 kendaraan yang dititipkan atau digadaikan di kita, kebetulan lahan di kita itu cukup luas jadi bisa menampung puluhan sepeda motor," lanjutnya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved