Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
DIPERLUKAN terobosan untuk mengatasi kemacetan saat arus mudik Lebaran 2017. Terlebih, jumlah kendaraan yang terus bertambah tidak diimbangi dengan pembangunan ruas jalan baru. Salah satunya penerapan sistem pelat nomor ganjil-genap pada ruas tol yang bakal dipadati pemudik. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat (Jabar) Dedi Taufik di Kota Bandung, Jumat (26/5), mengungkapkan rencana itu. "Berarti ada terobosan. Pemberla-kuan ganjil-genap sekarang sedang dikaji," kata Dedi.
Dia menilai, yang harus diperhati-kan jika ganjil-genap diberlakukan ialah penetapan rutenya. Pemerintah pusat harus menentukan jalur mana saja yang akan diberlakukan sistem tersebut. Penetapan itu sangat penting karena menyangkut kesiapan infra-struktur untuk menunjang sistem tersebut. "Pastikan dulu rutenya ke mana. Kita siapkan infrastruktur-nya," ujarnya. Selain itu, sambung dia, pemerintah harus menyosialisasikan ke masyarakat agar saat pelaksanaannya warga tidak kebingungan.
Dedi mengungkapkan ruas tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sudah dapat dijadikan jalur alternatif di saat mudik di saat ruas lain terjadi bencana. Penggunaannya pun hanya pada sebagian tol Cisumdawu, yakni dari Tanjung Sari-Rancakalong sepanjang 6 kilometer. "Hanya kalau ada bencana. Jadi, enggak masuk ke Cadas Pangeran," katanya.
Selain itu, sambung dia, ruas jalan itu hanya bisa dilintasi kendaraan kecil. "Kita harus selektif, agak riskan. Jadi, angkutan kecil biasa. Bus tidak mungkin saya rekomendasikan," ujarnya. Hal yang sama pun diterapkan di kawasan Cijapati yang menjadi jalan alternatif dari Bandung menuju Tasikmalaya mau pun sebaliknya. Kawasan perbukitan yang berada di Kabupaten Bandung ini hanya di-perbolehkan untuk kendaraan kecil. "Cijapati untuk mobil kecil. Bus ke jalan biasa saja," katanya.
Surabaya-Ngawi
Pemerintah Provinsi Jawa Timur optimistis ruas tol Surabaya-Ngawi siap digunakan pada H-10 Lebaran 2017. "Kami masih terus mengecek di lapangan sehingga menjelang Lebar-an, tol tersebut bisa dioperasionalkan sementara," kata Kepala Dinas PU Bina Marga Jatim Gatot Sulistyo Hadi di Surabaya. Ruas yang yang diperiksa seperti Tambelang-Bandar Kedungmulyan fungsional. Kemudian, pertigaan Mengkreng ke Jembatan Kertosono belum selesai.
Pada 15 Juni (H-10 le-baran) akan dioperasionalkan satu jalur untuk arus mudik. Pada 12 Juni dilakukan pengecekan terakhir. Gatot mengatakan, selama arus mudik tol hanya boleh dilintasi kendaraan kecil. Kendaraan besar masih dilarang. Ruas tol Surabaya-Mojokerto, lanjut dia, bisa melayani arus pemudik dari Surabaya dengan pintu masuk dari Waru dan keluarnya Bandar Kedungmulyan Jombang. Kendaraan dari arah barat menuju Surabaya bisa masuk lewat Jembatan Brantas dari Jembatan Kertosono.
Kepala Dinas Perhubungan Jatim Wahid Wahyudi mengatakan ruas tol Surabaya-Ngawi akan dioperasikan sementara di saat arus mudik, pukul 06.00-17.00 WIB. Ruas tol itu masih digratiskan alias belum dikenai tarif. "Untuk jalan akses perdesaan menuju ke tol akan dijaga oleh kepolisian dan petugas Dishub. Jasa Raharja akan mendukunjg jika ada kecelakaan meskipun masih dioperasikan sementara. Beroperasi sementara sejak H-10 atau 15 Juni sampai 26 Juni dari arah Surabaya ke arah b arat untuk arus mudik satu jalur," tuturnya. Untuk arus balik, tol dioperasio-nalkan pada H+1 Lebaran, atau 27 Juni hingga 3 Juli 2017. "Jadi, hanya perubahan fungsi saja yang awalnya satu jalur untuk arus mudik jadi arus balik." (FL/BB/AD/AT/N-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved