Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

KPPU Investigasi Anjloknya Harga Karet di Jambi

Solmi
27/4/2017 19:55
KPPU Investigasi Anjloknya Harga Karet di Jambi
(Petani mengumpulkan getah karet seusai dipanen di Nagari Muaro Bodi, Sijunjung, Sumatera Barat. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

MENDUGA adanya persekongkolan jahat antarpengusaha, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) RI melakukan investigasi dan pengumpulan data tentang penyebab terus melorotnya harga komoditi getah karet produksi petani di Provini Jambi.

Kepala Perwakilan KPPU Batam, Lukman Sungkar, mengungkapkan hal itu kepada sejumlah wartawan pada acara Forum Jurnalis Persaingan Usaha di Kota Jambi, Kamis (27/4).

Menurut Lukman, hasrat untuk menginvestigasi sebab musabab melorotnya harga karet di Sepucuk Jambi Sembilan Lurah, Provinsi Jambi, yang terkenal sebagai salah satu sentra perkebunan karet di Tanah Air, berawal dari banyaknya laporan masyarakat yang menangisi harga karet jenis slab basah (kadar air sekitar 60%) dalam beberapa tahun terakhir hanya berkisar Rp5 ribu hingga Rp7 ribu per kilogram.

"Terindikasi akibat persekongkolan, tetapi ini baru dugaan. Kami sudah mengusulkan ke KPPU pusat, dan komisoner menyetujui untuk dilakukan penyelidikan apakah akibat persekongkolan atau praktik kartel," sebut Lukman.

Ketua KPPU RI, Syarkawi Rauf, mengamini hal itu. Selain karet, KPPU juga akan melakukan investigasi keluhan petani kelapa sawit di Jambi terhadap harga tandan buah segar (TBS) yang rendah akibat tertekan pembelian dari pabrik pengilangan kelapa sawit.

"Melalui perannya sebagai pengawas persaingan usaha KPPU akan terus berbuat yang terbaik bagi kebaikan bangsa ini. Melalui amendemen Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha tidak Sehat, insya Allah KPPU semakin berdaya, termasuk mengurai masalah tata-niaga karet yang tidak memihak petani," kata Syarkawi.

Dia menambahkan, melalui amendemen UU dimaksud, KPPU bakal lebih cekatan dan efektif, karena didampingi dukungan Polri diberikan kewenangan untuk melakukan pengeledahan dan memanggil paksa para pelaku usaha yang tersangkut.

Langkah KPPU menginvestigasi penyebab rendahnya harga karet petani di Jambi didukung anggota Komisi VI DPR Ihsan Yunus dari daerah pemilihan Jambi.

"Saya sering menelepon Pak Lukman, menyoal anjloknya harga karet di Jambi," ujar Ihsan yang ikut hadir pada acara forum jurnalis di Jambi tersebut.

Secara terpisah sebelumnya, Gubernur Jambi Zumi Zola menilai rendahnya harga karet antara lain disebabkan terlalu panjangnya mata rantai perdagangan yang selama ini dikuasai tengkulak, atau populer di Jambi dengan sebutan kawfuik.

Senada dengan Ihsan, Zumi Zola mengatakan solusi lain untuk meningkatkan harga jual penting dilakukan hilirisasi karet produksi petani menjadi bahan olah karet. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya