Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Kalsel Belajar Penyelenggaraan PON ke Jabar

Denny Susanto
27/4/2017 19:33
Kalsel Belajar Penyelenggaraan PON ke Jabar
(Suasana atraksi kembang api pada penutupan PON XIX di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jabar. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

GUNA merealisasikan impian menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melakukan studi banding untuk belajar menyelenggarakan even nasional PON ke Pemprov Jawa Barat.

Pemprov Kalsel menyatakan siap menjadi tuan rumah PON XXI pada 2024 mendatang. Rombongan perwakilan Pemprov Kalsel yang dipimpin Asisten Bidang Administrasi Umum, Sugian Noorbah, beserta instansi terkait seperti Biro Humas dan Protokol serta Dinas Pemuda dan Olahraga, 26-28 April ini, melakukan studi banding terkait pelaksanaan PON XIX Jabar yang dinilai sukses.

Menurut Sugian, sejauh ini pihaknya telah berkoordinasi bersama 13 pemerintah kabupaten/kota se-Kalsel untuk mewujudkan impian menjadi tuan rumah PON. Pemprov Kalsel juga mulai menjajaki dukungan dari provinsi lain di Tanah Air.

"Meski berat tapi kita tetap optimistis bisa menjadi tuan rumah PON dan persiapan serta dukungan terus kita upayakan dengan waktu tujuh tahun dari sekarang atau 2024," tuturnya.

Impian menjadi tuan rumah PON ini merupakan keinginan kuat Gubernur Kalsel Sahbirin Noor untuk memajukan ekonomi daerah melalui dunia olahraga.

Dikatakan Sugian, studi banding Pemprov Kalsel ke Jabar ini untuk belajar pengalaman bagaimana menggelar dan mengelola even pesta olahraga tingkat nasional. Jabar dinilai sukses saat menjadi tuan rumah PON meskipun harus mengeluarkam anggaran hingga Rp2,3 triliun untuk membangun infrastruktur dan penyelenggaraan PON.

"Memang kita tahu ada berbagai kendala dan kekurangan tetapi secara umun PON XIX Jawa Barat berlangsung sukses. Terlebih, penyelenggaraan PON mampu meningkatkan ekonomi masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung," tutur Sugian sembari mengatakan pihaknya berterima kasih mendapat dukungan dari Pemprov Jabar untuk menjadi salah satu kandidat penyelenggaraan PON.

Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga Jabar, Dani Ramdani, mengakui, untuk menjadi tuan rumah PON perlu persiapan dan perjuangan panjang. Pemprov Jabar sendiri butuh waktu hingga tiga kali pelaksanaan PON untuk dapat ditunjuk menjadi tuan rumah PON.

"Selanjutnya perlu kerja keras terutama pembangunan infrastruktur dan venue berstandar nasional dengan anggaran sangat besar," ujarnya.

Kepala Bidang Pembangunan Pemuda dan Olahraga Dispora Kalsel, Hadi Safitri, mengakui, dibutuhkan dana besar untuk merealisasikan ambisi Kalsel menjadi tuan rumah PON.

"Dengan APBD Kalsel yang tergolong kecil memang impian menjadi tuan rumah PON cukup berat. Namun, kami harus tetap optimistis jika daerah lain bisa kami pun harus bisa," tuturnya.

Karena itu, pihaknya akan mengikuti pola penyelenggaraan seperti Jabar dengan menggandeng kabupaten/kota untuk membantu memperbaiki infrastruktur olahraga di daerah. Pemprov Kalsel berharap pemerintah pusat dapat membantu pembangunan sarana olahraga di Kalsel.

Sejauh ini, Pemprov Kalsel telah menganggarkan dana sebesar Rp150 miliar untuk pembebasan lahan dan pembangunan tahap awal sport center. Dengan dukungan kabupaten/kota keingian untuk menjadi tuan rumah PON diharapkan dapat terealisasi. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya