Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Jalur Tengkorak Telan 20 Nyawa

06/4/2017 06:40
Jalur Tengkorak Telan 20 Nyawa
(Dok. MI)

HINGGA awal April 2017, 118 kejadian kecelakaan lalu lintas terjadi di Kota Bekasi.

Selain disebabkan konstruksi jalan berlubang akibat musim hujan, kelalaian pengendara jadi faktor lainnya.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Kota Bekasi Ajun Komisaris Besar I Nengah Puto menyampaikan kecelakaan lalu lintas bisa terjadi di ruas jalan mana pun.

Namun, di Kota Bekasi, Jalan Raya Narogong, Jalan Raya Sultan Agung, dan Jalan Raya KH Noer Ali menjadi jalur 'tengkorak' jika dibandingkan dengan ruas jalan lain.

"Tiga ruas jalan tersebut termasuk jalur pantura, akses pengendara melaju dari satu kota ke kota lain," kata dia, Rabu (5/4).

Jalan Raya Narogong merupakan jalan provinsi yang menghubungkan Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, dengan Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi.

Di sepanjang ruas tersebut banyak pabrik dan truk-truk logistik melintas.

Sementara itu, ruas Jalan KH Noer Ali dan Jalan Raya Sultan Agung ialah jalan negara.

Dua ruas jalan tersebut merupakan akses dari Kota Bekasi ke Jakarta dan sebaliknya.

Di musim arus mudik Lebaran, jalur tersebut menjadi penghubung pengendara untuk menuju kampung halaman di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Saat ini di Jalan KH Noer Ali sedang ada pembangunan Jalan Layang Bekasi-Cawang-Kampung Melayu. Kontur jalan yang banyak berlubang akibat alat berat dan pengerjaan proyek, ditambah cuaca ekstrem belakangan ini, membuat pengemudi harus lebih hati-hati," kata I Nengah.

Sejak Januari hingga awal April, tercatat, dari 118 kejadian, ada 20 korban tewas, 119 korban luka berat, dan 5 korban luka ringan.

Menurut I Nengah, kecelakaan tersebut bukan hanya disebabkan konstruksi jalan rusak.

Bahkan, kebanyakan kecelakaan terjadi karena kelalaian manusia.

Misalnya, kejadian pada Sabtu (1/4) sore.

Pengendara sepeda motor jenis Honda Vario 125 cc dari arah Bantar Gebang ke Bekasi Timur mendahului truk bernopol B 9666 HH dari sebelah kiri.

Rupanya, sisi jalan sebelah kiri berlubang.

Korban Endang Supriatiningsih membanting setir ke arah kanan dan setangnya menyenggol badan truk.

Korban jatuh ke kolong truk dan tubuhnya terlindas.

Pengemudi truk, Edy Suyanto, meski tidak berperan atas kejadian itu, tetap diproses secara hukum.

Dengan berkaca dari kejadian yang menimpa Endang, Kepala Unit Kecelakaan dan Lalu Lintas Satlantas Polres Metro Kota Bekasi Ajun Komisaris Sri Indira meminta pengendara agar lebih mengutamakan keselamatan di jalan raya.

"Jalanan tempat paling berbahaya. Pengendara butuh fokus agar selamat sampai tempat tujuan," imbaunya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Bekasi Tri Adhianto berjanji segera memperbaiki jalan rusak bila intensitas hujan sudah jarang.

"Aspal butuh waktu mengering agar kualitas tahan lama," kata Tri.

Selain tiga jalur 'tengkorak' tersebut, titik jalan rusak yang cukup parah di Kota Bekasi antara lain terletak di Jalan Siliwangi, Jalan Cut Mutia, Jalan Ir H Juanda, Jalan M Hasibuan, Jalan Pejuang, Jalan Lingkar Utara, Jalan Agus Salim, dan Jalan I Gusti Ngurah Rai.

"Perbaikan di ruas jalan-jalan tersebut akan kami utamakan," terang Tri Adhianto. (Gan/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya