Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DIRJEN Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (B3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Tuti Hendrawati Mintarsih meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menerapkan sistem pengelolaan pengangkutan sampah terpadu seperti di Jepang dan Singapura sehingga memudahkan pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah dengan sistem tersebut, ungkap Tuti, belum diterapkan di kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Pihaknya berharap Jakarta sebagai ibu kota memulainya. "Mungkin Jakarta bisa menjadi contoh salah satu kota yang menerapkan sistem pengelolaan pengangkutan sampah terpadu ini," ungkap Tuti di Balai Kota, Kamis (2/2). Tantangan terbesar bagi Jakarta sebagai Ibu Kota, menurut Tuti, yakni harus menjadi cermin bagi negara dan pintu masuk seluruh negara ke Indonesia. Hal tersebut menjadikan Pemprov DKI Jakarta memiliki beban kerja dan tanggung jawab sangat besar.
"Tentunya, KLHK siap mendukung apa yang dilaksanakan Pemprov DKI Jakarta," ujarnya. Tuti juga mengapresiasi kinerja dari jajaran Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta yang selama ini dinilai cukup berhasil membersihkan sampah dan menata sungai serta kali di Ibu Kota. "Tantangan berikutnya bagi DKI, bagaimana membuat kualitas air sungai sesuai dengan apa yang telah ditentukan," jelasnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved