Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
TAHUN ini jumlah titik banjir di Jakarta semakin berkurang karena wilayah di Jakarta terpantau hanya mengalami potensi genangan. Padahal, wilayah sekitar Jakarta, seperti Bekasi, Tangerang, dan Bandung, mengalami banjir. "Saya berikan apresiasi termasuk yang mengatur lalu lintas di lapangan sudah siaga. Saya lihat tahun ini Tangerang, Bekasi, dan Bandung banjir. Saya tidak melihat banjir di Jakarta," kata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono saat Apel Kesiapsiagaan Antisipasi Bencana di Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis (24/11).
Berkurangnya titik banjir di Jakarta, menurut Sumarsono, merupakan akumulasi dari kinerja jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Hampir seluruh tali-tali air dan kali dikeruk sehingga tidak ada lagi sampah yang menghambat jalannya air. Sumarsono menilai pasukan oranye, pasukan biru, dan pasukan hijau sudah optimal dalam bekerja. "Ini menakjubkan. Saya tidak melihat banjir di Jakarta. Ini akumulasi kinerja saudara-saudara dalam membersihkan saluran-saluran penghambat banjir," puji Soni, sapaan Sumarsono. Kendati demikian, Soni menegaskan tetap menyiagakan ribuan petugas untuk mengantisipasi bencana banjir di musim hujan ini.
Apalagi, diprakirakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, curah hujan tinggi berpotensi terjadi. Apel dilaksanakan sebagai wujud kesiapsiagaan petugas dalam menghadapi musim penghujan. Sejumlah kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD), termasuk Kepala Dinas Tata Air Teguh Hendrawan, turut hadir dalam apel itu. Seusai Apel, Teguh mengakui memang potensi banjir sudah berkurang. Hanya, genangan masih berpotensi terjadi di beberapa titik, yaitu saluran drainase tertutup oleh bebatuan proyek pembangunan jalan, seperti Jl Fatmawati, Jakarta Selatan, yang terimbas proyek mass rapid transit (MRT).
"Genangan paling hanya semata kaki. Dalam waktu 45 menit-1,5 jam sudah surut. Tidak ada lagi genangan berjam-jam. Kami juga berkoordinasi dengan PT MRT supaya ada pembersihan saluran air yang tersumbat," jelas Teguh. Per 18 Oktober lalu, Dinas Tata Air mencatat ada 18 titik genangan di Jakarta Selatan, di antaranya, di Jl Kemang Raya, Bungur, Kapten Tendean, Antasari, dan Jl Fatmawati. Sebelumnya, jumlah titik genangan lebih dari 18. Di Jakarta Timur, titik genangan tersebar di Jl DI Panjaitan, Ahmad Yani, Underpass Cawang, dan Kalimalang. Imbas pembangunan proyek Jalan Layang Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) juga menutupi saluran air sehingga genangan sedalam kira-kira 10 cm bisa saja muncul.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved