Baru 50% Warga yang Terjangkau

MI
11/11/2016 08:49
Baru 50% Warga yang Terjangkau
(MI/Dede Susianti)

PEMERINTAH Kabupaten Bogor mengakui hingga kini belum mampu memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan bagi seluruh penduduk di wilayah itu. Dari 5,5 juta jiwa jumlah penduduk, baru separuhnya yang terlayani.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Bogor Camelia W Sumariana mengatakan salah satu penyebab kondisi itu ialah masih kurangnya fasilitas kesehatan. Selain itu, penyebabnya ialah jumlah penduduk yang banyak serta wilayah Kabupaten Bogor yang luas.

Saat ini di Kabupaten Bogor terdapat 27 rumah sakit. Jumlah tempat tidur untuk rawat inap di rumah sakit sebanyak itu baru memenuhi rasio separuh jumlah penduduk. "Dari 5,5 juta jiwa, baru setengahnya yang terpenuhi tempat tidurnya. Kami tidak ingin warga sakit, tapi kami tetap harus siap," kata Camelia di sela peresmian nama baru Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) Atang Sandjaya menjadi RSAU dr M Hassan Toto, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, kendati ada RSAU dr M Hassan Toto yang baru mengalami penambahan fasilitas dan peningkatan kapasitas, angka rasio tempat tidur bagi warga Kabupaten Bogor tetap kurang. "Jumlahnya masih jauh. Makanya harus dibangun rumah sakit lagi. Minimal satu rumah sakit lagi di wilayah utara," ujarnya.

Selain menambah kapasitas RSAU dr M Hassan Toto, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor meningkatkan fungsi puskesmas. Alasannya, jika pelayanan kesehatan hanya dilakukan dengan cara menambah jumlah RS, diperlukan tenaga medis yang lebih banyak pula.

Padahal, tambah Camelia, tenaga medis yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan itu terbatas. "Makanya kita tingkatkan fungsi dari (fasilitas pelayanan kesehatan) yang sudah ada."

Ia menargetkan pada 2017 seluruh puskesmas mampu melayani rawat inap. Saat ini ada 33 puskesmas kecamatan yang telah mengalami peningkatan kemampuan layanan. Jadi, tinggal tujuh puskesmas kecamatan lagi yang belum memiliki layanan rawat inap.

Bupati Bogor Nurhayanti mengatakan jumlah fasilitas pelayanan kesehatan yang terbatas memicu munculnya keluhan masyarakat yang tidak terlayani. Mereka antara lain mengeluh karena kerap ditolak RS. "Karena dengan kondisi sekarang (jumlah fasi-litas layanan kesehatan yang terbatas), memang tidak akan mampu (terlayani semuanya)," ujar Bupati. (DD/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya