Headline

Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan

Fokus

Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.

Menhub Sebut Ada Kelalaian

(Gol/Fat/Put/KG/MTVN/J-1)
24/9/2015 00:00
Menhub Sebut Ada Kelalaian
(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
MENTERI Perhubungan Ignasius Jonan menduga tabrakan dua kereta tujuan Jakarta-Bogor di Stasiun Juanda disebabkan kelalaian masinis KRL. "Kalau sistem KRL ini tidak ada masalah, saya kira kereta yang enggak masalah. Saya pikir ini soal personel, masinisnya," ujar Jonan saat meninjau Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, kemarin. Menurutnya, tubrukan terjadi lantaran masinis di sisi kanan memerintahkan asisten masinis yang tengah berada di sisi kiri untuk memfungsikan alat kendali. "Kok asisten masinis diizinkan melakukan itu?" ungkap dia.

Jika masinis terbukti bersalah, Jonan memastikan PT KAI memberikan sanksi serius sesuai bobot kelalaian. Sanksi bahkan bisa berupa pemecatan. "Ada sanksi untuk masinis. Kalau lalai, ya bisa dipecat dan dihukum," cetus mantan Dirut PT KAI itu. Ia pun menyatakan masyarakat tidak perlu khawatir naik KRL pascakecelakaan yang menyebabkan 42 orang terluka tersebut. Sebelumnya, dua kereta tujuan Jakarta-Bogor, KRL nomor 1156 dan 1154, bertabrakan di Stasiun Juanda. Direktur Utama PT Kereta Commuter Line Jakarta (KCJ) Muhammad Nur Fadhila membantah bahwa KRL 1156 dikemudikan oleh asisten masinis.

Pihaknya menyerahkan pembuktian penyebab kecelakaan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). "KNKT yang akan buat kesimpulan. Kami tidak mau berandai-andai," kata Fadhil. Polda Metro Jaya pun melakukan penyelidikan bersama dengan KNKT dan PT KAI. Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian mengatakan bakal memberi sanksi tegas apabila hasil penyelidikan menemukan adanya unsur kelalaian dalam insiden tersebut. "Jika terbukti ada faktor kelalaian, akan diproses secara hukum," terang Tito.

Kumpulkan bukti

Ketua KNKT Suryanto menyatakan pihaknya belum berani mengklaim kesalahan manusia sebagai penyebab terjadinya kecelakaan. "Sekarang tim kami masih ke lapangan untuk cari data-datanya. Mungkin masih terlalu dini (untuk menyebut penyebabnya), belum kami analisis," ujarnya. Suryanto menjanjikan pengumpulan data dapat segera dirampungkan dalam satu hingga dua hari mendatang. Namun, hasil analisis dan rekomendasi masih menunggu waktu. "Analisisnya 1-2 bulan mendatang (baru keluar)," kata Suryanto. KNKT juga melakukan penyelidikan menyeluruh pada sistem dan petugas yang terlibat untuk memahami penyebab kecelakaan di Stasiun Juanda itu.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya