Headline

RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Tambah Armada demi Tarik Penumpang

MI/PUTRI ANISA YULIANI
23/9/2015 00:00
Tambah Armada demi Tarik Penumpang
(Sumber: Trans-Jakarta/Tim MI/Grt/Foto: Dok. MI/Grafis: SENO)
JUMLAH armada bus Trans-Jabodetabek sejak kemarin ditambah menjadi 45 unit dari semula 15 unit. Penambahan armada dilakukan untuk menarik minat penumpang, karena sejak beroperasi Agustus lalu, moda ini sepi penumpang.

Sepinya penumpang pada angkutan aglomerasi hibah dari Kementerian Perhubungan kepada Perusahaan Pengangkutan Djakarta (PPD) tersebut diduga karena jumlah armada yang sedikit sehingga bus jarang berlalu lalang di jalan raya. Akibatnya, tidak banyak masyarakat yang tahu beroperasinya angkutan umum itu.

Ke-45 unit bus yang terintegrasi dengan bus Trans-Jakarta tersebut melayani tiga rute, atau 15 unit di setiap rute. Ketiga rute itu ialah Poris (Tangerang)-Kemayoran, Pasar Baru-Harapan Indah, dan Depok-Grogol.

Direktur Utama PPD Pande Putu Yasa mengatakan, akibat tidak banyak masyarakat yang mengetahui kehadiran bus itu, pihaknya belum menangguk untung. Namun, ujarnya, kerugian di awal pengoperasian akan selalu dialami oleh perusahaan transportasi, terlebih saat meluncurkan rute baru.

Menurutnya, kerugian yang dialami itu masih wajar dan tidak terlalu mengkhawatirkan. "Masih wajar. Karena meluncurkan transportasi dengan rute baru memang pada awalnya akan rugi dulu. Tidak mungkin masyarakat langsung berminat. Apalagi di awal pengoperasian kami hanya mengoperasikan lima unit di tiap rute," kata Pande, kemarin.

Ia juga optimistis layanan Trans-Jabodetabek akan diminati masyarakat. Oleh karena itu, PPD akan mengevaluasi minat masyarakat atas penambahan armada. Bila antuisiasme masyarakat meningkat, ia akan mengoperasikan seluruh bus yang berjumlah 78 unit.

"Kemarin (awal pengoperasian pada Agustus) agak sepi karena armadanya kurang. Sekarang kita umpan dengan menambah bus hingga jumlah yang beroperasi lebih dari 50%. Kalau penumpangnya banyak, Selasa depan semua armada, 78 unit, akan kami operasikan," tutur Pande.

Sementara itu, Ketua DPD Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Safruhan Sinungan mengatakan penyebab sepinya penumpang Trans-Jabodetabek tidak lain disebabkan rutenya sangat bersinggungan dengan bus Trans-Jakarta. Oleh karena itu, rute Trans-Jabodetabek perlu dikaji kembali.

"Rutenya bersinggungan dengan Trans-Jakarta, sedangkan perbandingan harga tiketnya jauh. Harga tiket Trans-Jakarta Rp3.500, Trans-Jabodetabek Rp10 ribu," katanya.

Tarif bus
Di lain pihak, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI jakarta Andri Yansyah mengatakan pengoperasian bus Trans-Jabodetabek masih dalam tahap observasi. Menurutnya, ia akan melaporkan seputar pengoperasian bus tersebut kepada gubernur sekembalinya dari perjalanan dinas ke Rotterdam, Belanda.

Kebijakan penawaran tarif rupiah per km terhadap PPD selaku operator bus Trans-Jabodetabek juga masih dalam tahap pertimbangan. "Kami baru akan laporkan dulu kepada gubernur. Soal itu (rupiah per km) juga akan kami laporkan ke beliau. Nanti kami akan ikuti arahan beliau," ujar Andri.

Bus Trans-Jabodetabek rute Poris (Tangerang)-Kemayoran diluncurkan pertama kali pada 31 Agustus lalu dan hanya dilayani lima armada. Saat itu, Pemerintah Kota Tangerang berharap jarak antarbus tidak terlalu jauh, sehingga penumpang tidak harus menunggu terlalu lama. Frekuensi bus diharapkan bisa mencapai empat kali setiap jam.

Sementara itu, pengoperasian Trans-Jabodetabek rute Depok-Grogol dimulai pada 7 September lalu. Rute yang ditempuh bus dari Terminal Depok melintasi Jalan Juanda-Tol Cijago-UKI, kemudian masuk ke jalur Trans-Jakarta menuju Grogol. (J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya