Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Luluh Lantak Diinjak Demonstran

(Nicky Aulia Widadio/Putri Anisa Yuliani/J-1)
17/10/2016 02:00
Luluh Lantak Diinjak Demonstran
(MI/ BARY FATHAHILAH)

BUNGA-BUNGA di area taman di depan Balai Kota DKI Jakarta kini tak lagi mekar. Mereka tertekuk layu, bahkan banyak yang tercabut dari akar. Tanaman yang tadinya tumbuh cantik dengan nuansa merah dan hijau di bawah pepohonan rindang yang menjulang di sepanjang jalan kini tak lebih dari sekadar onggokan sampah setelah diinjak-injak ribuan demonstran, Jumat (14/10) lalu. Di taman yang membentang di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, itu, 300 meter persegi di antaranya kini rusak akibat terinjak oleh para demonstran.

Akibatnya, Dinas Pertamanan DKI Jakarta merugi sekitar Rp60-an juta akibat kerusakan itu. Maryati, 58, salah satu petugas harian lepas (PHL) di Dinas Pertamanan DKI Jakarta, pun terpaksa mengorbankan hari liburnya di akhir pekan. Tugas tambahan menanti ia dan puluhan rekan-rekannya, yaitu membenahi taman itu agar kembali indah seperti semula. "Ya sebel, tanaman sudah kita rawat baik-baik, dikasih pupuk, dan disiram setiap hari, terus diinjak-injak seenaknya sama yang demo. Apa mereka memikirkan orang-orang yang sudah merawatnya selama ini?" tanya Maryati saat ditemui seusai membenahi taman itu, minggu (16/10).

Menurutnya, ini bukan kali pertama taman di depan Balai Kota rusak akibat ulah para demonstran. Ia pun kerap nekat dengan cara pasang badan menghadapi mereka agar tak merusak taman yang dirawatnya selama ini. "Taman ini bukan lagi tempat saya mencari nafkah. Tanaman-tanaman ini sudah jadi bagian dari hidup saya. Kalau ada yang berani menginjak, silakan berhadapan dengan saya," tantang Maryati. Namun, ia tak dapat berbuat apa-apa saat unjuk rasa pada Jumat lalu lantaran ia harus berhadapan dengan ribuan demonstran.

"Kemarin kan sampai ribuan, saya sampai diingatkan sama Pak Kadis (Pertamanan) jangan sampai yang demo malah jadi marah ke saya," tuturnya. Bersama puluhan rekannya sesama PHL, Maryati membenahi lahan itu sejak Sabtu (15/10). Ia bekerja mulai pukul 06.00 WIB. Mereka mencabuti tanaman-tanaman yang sudah rusak dan layu itu, kemudian menanaminya kembali dengan bibit-bibit baru tanaman hias pisang-pisangan heliconia, bugenvil, palem, puring, dan lili brasil.

Kalau dikumpulkan, jumlah sampah tanaman itu sampai satu truk. Yang rusak itu tingginya ada yang sudah hampir setengah meter. "Saya heran, kok masih diterabas saja sama mereka," tuturnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya