Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
DINAS Tata Air DKI Jakarta akan memaksimalkan fungsi tiga waduk besar yang ada di Jakarta Selatan untuk mengatasi banjir di Ibu Kota. Tiga waduk itu ialah Waduk Rawa Minyak, Waduk Jagakarsa, dan Waduk Brigif. Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendrawan mengutarakan saat ini pembangunan Waduk Rawa Minyak dan Waduk Jagakarsa telah selesai dan sudah bisa digunakan. Hanya, keduanya belum bisa digunakan secara penuh karena daya tampung belum maksimal.
"Saat ini Waduk Jagakarsa dan Waduk Rawa Minyak sudah bisa difungsikan, tapi belum maksimal. Masih akan dilakukan proses pengerukan sampai dirasa cukup, sekitar 20 meter," kata Teguh dalam perbincangan dengan Media Indonesia, Minggu (16/10). Waduk Rawa Minyak dan Waduk Jagakarsa memiliki luas masing-masing 1,2 hektare dan 31 ribu meter persegi. Keduanya dibangun di era pemerintahan mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Sementara itu, Waduk Brigif yang sudah ada sejak era Gubernur Sutiyoso telah direncanakan untuk diperluas, dari semula 9 hektare menjadi 11 hektare.
Hingga saat ini penambahan luas baru mencapai 10 hektare karena pembebasan lahan masih dalam proses. Tak cuma tiga waduk itu, Dinas Tata Air juga sudah berencana menambah satu embung lagi untuk mengatasi banjir di wilayah Kemang, Jakarta Selatan. Proses pembuatan embung yang direncanakan seluas 8.000 meter persegi itu saat ini sedang dalam tahap negosiasi pembebasan lahan. "Masih dalam proses negosiasi untuk lahan calon embung di Jalan Kemang Selatan. Targetnya tahun ini sudah mulai dibangun," ujar Teguh.
Normalisasi kali
Meski akan menambah jumlah tampungan air, Teguh menekankan satu-satunya langkah ampuh untuk mengatasi banjir ialah dengan menormalisasi sungai. Di wilayah Jakarta Selatan, normalisasi sungai akan dilakukan di Kali Krukut. Dinas Tata Air DKI pun berbagi tugas untuk menormalisasi Kali Krukut dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC). Dinas Tata Air DKI akan menormalisasi Kali Krukut sepanjang 3 kilometer dari wilayah Kemang, tepatnya di Jalan Kemang Selatan V hingga Jalan Kemang Raya, tepat di samping Pop! Hotel.
Sementara itu, area sisanya hingga ke Jembatan TB Simatupang (9 kilometer) menjadi wewenang BBWSCC. Saat dihubungi di kesempatan terpisah, Kepala BBWSCC Teuku Iskandar mengatakan siap melakukan normalisasi kali. Namun, hingga saat ini ia masih menunggu pembebasan lahan dan pengerjaan dari Dinas Tata Air. "Jadi, kalau lahan sudah bebas, ya kami baru bisa memulai secara simultan pekerjaan normalisasi sungai dengan Dinas Tata Air DKI," ujarnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved