Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Orangtua dan Siswa SMAN 15 Tangerang Was-Was Gedung Roboh

Sumantri B Handoyo
16/9/2016 20:34
Orangtua dan Siswa SMAN 15 Tangerang Was-Was Gedung Roboh
(ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

KONDISI bangunan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 15 Kota Tangerang semakin mengkhawatirkan. Selain ambles dan miring, lantai beserta tembok gedung sekolah itu juga tampak pecah-pecah dan retak.

Akibatnya, sejumlah guru, murid, dan orangtua murid merasa was-was lantaran khawatir gedung sekolah yang dibangun oleh Pemerintah Kota Tangerang pada 2013 lalu, di Jalan Vila Regency, Kelurahan Priuk, Kecamatan Priuk, Kota Tangerang, Banten, itu roboh di saat guru dan siswa- siswi sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM).

Karena itu pula pihak sekolah mengosongkan dua kelas di lantai dua dan memindahkan siswa-siswinya sementara ke ruang praktik (labaoratorium). "Kami kosongkan dua ruang kelas itu karena kondisinya sangat parah," kata Roni Yunardi, Kepala Sekolah SMAN 15, saat ditemui, Jumat (16/9).

Sedangkan penyebab dari amblesnya bagunan gedung yang meniliki 18 ruang kelas itu, kata dia, karena bangunan sekolah itu berada di atas lahan yang labil atau bekas rawa. Sehingga begitu tanah bergerak, konstruksi bangunannya pun ikut bergeser hingga 10 centimeter.

Melihat kondisi sekolah yang memprihatinkan, siswa-siswi dan para orangtua yang menyekolahkan anak mereka di SMAN 15 merasa was-was. Mereka khawatir gedung sekolah tersebut roboh. Seperti diungkapkan Ny Dewi, warga Vila Regency, Kelurahan Priuk, Kecamatan Priuk, Kota Tangerang.

Setiap anaknya yang duduk di kelas 11 berangkat sekolah, ia merasa khawatir akan terjadi sesuatu. "Pastinya saya selaku orangtua was-was, tapi mau bagaimana lagi kalau anak saya nggak masuk sekolah takut ketinggalan mata pelajaran," kata dia.

Karena itu, dia meminta kepada pihak terkait, dalam hal ini Pemkot Tangerang, agar segera memperbaiki gedung sekolah tersebut sebelum terjadi sesuatu yang buruk menimpa siswa-siswi di sekolah tersebut.

Hal itu juga dirasakan Andika Dewi. Siswi yang duduk di kelas 11 tersebut meminta kepada pihak pemda agar segera memperbaiki sekolah, karena setiap hari di saat ia menjalankan kegiatan belajar mengejar merasa tidak tenang.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Abduh Surahman, mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan adanya renovasi atas sekolah tersebut. Dan Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah sudah menyetujui. Namun demikian, untuk mengantisipasi apakah SMA dan SMK nantinya menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi, pihaknya juga sudah meminta ke Dinas Pendidikan Provinsi agar menganggarkan renovasi sekolah tersebut ke dalam APBD-nya.

"Untuk sementara ini, kami sudah minta ke Dinas Bangunan (Disbang) agar melakukan pemantauan di lapangan, apakah gedung itu berbahaya atau tidak. Kalau memang berbahaya, maka dalam waktu dekat kami akan memindahkan sementara ke sekolah lain yang dekat dengan lokasi," kata dia. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya