Puluhan Bus Transjakarta Mangkrak, Pj Gubernur Diminta Bertindak

PENGAMAT transportasi Azas Tigor Nainggolan meminta agar Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melakukan pemeriksaan terhadap PT Transjakarta hingga Dinas Perhubungan. Hal itu harus dilakukan berkaitan dengan beredarnya foto puluhan, setidaknya ada 60 unit bus mangkrak di Pool TransJakarta Pinang Ranti.

Bus-bus tersebut berjenis Low Entry dengan merk Mercedes Benz dan Scania. Azas Tigor mengatakan kemarin mendapatkan pengaduan beserta data dan beberapa foto kondisi puluhan bus TransJakarta yang mangkrak di pool TransJakarta Pinang Ranti.

Jika melihat kondisi bus yang rusak di beberapa bagian, kemungkinan besar hal itu sudah mangkrak berbulan-bulan. Artinya, bus-bus tersebut terbengkalai sejak era Mantan Gubernur Anies Baswedan. Jika dilihat dari kondisi bus yang mangkrak itu, bannya pun sudah kempes semua.

"Sesuai prioritas Pak Heru Budi yang akan membereskan masalah kemacetan Jakarta, TransJakarta seharusnya menjadi andalan bertransportasi warga Jakarta. Mendorong dan memfasilitasi transportasi publik, sehingga warga akan meninggalkan kendaraan bermotor pribadinya di rumah. Artinya dengan tersedianya fasilitas TransJakarta dan akses yang baik maka dapat memecahkan masalah kemacetan Jakarta. Kesempatan ini bisa jadi momentum bagi Pj Gubernur untuk membenahi sektor transportasi di Jakarta yang pelayanannya semakin buruk saat ini," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (14/12).

Baca juga: Sopir TransJakarta Tewas Ditusuk, Dipicu Lindas Ponsel Pelaku

Bisa dilihat ketika jam sibuk pagi dan sore, kondisi bus TransJakarta penuh sesak dan terjadi penumpukan penumpang di halte-halte TransJakarta akibat minimnya armada yang dioperasikan. Padahal di lokasi lain dengan kondisi seperti foto yang beredar, terlihat puluhan bus TransJakarta mangkrak sudah berbulan-bulan di pool tidak dioperasikan.

"Menurut saya mangkraknya puluhan bus TransJakarta sementara ada penumpukan penumpang tidak dilayani secara baik adalah sebuah manajemen buruk dalam layanan TransJakarta. Hal itu terjadi akibat kebijakan yang salah. Seharusnya, TransJakarta dan Dinas Perhubungan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat dan menggunakan fasilitas bus yang ada secara maksimal. Bus itu dibeli dari uang warga Jakarta dan harus dikembalikan pada warga dengan layanan bus yang baik, manusiawi, tidak menumpuk padat di dalam bus dan di halte-halte TransJakarta," tuturnya.

Tigor melanjutkan, bukan mengutamakan pelayanan, TransJakarta lebih suka mengerjakan hal-hal berbau 'gimmick' seperti halte estetik untuk spot foto. Sementara layanan pada warga membutuhkan ketersediaan bus-bus untuk pelayanan malah dibiarkan mangkrak, lalu penumpang menumpuk akibat kekurangan bus.

Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, PT Transjakarta membantah ada puluhan bus mangkrak di Pool Pinang Ranti. Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Anang Rizkani Noor dalam keterangan resmi, Rabu (13/12), mengatakan tidak semua bus dioperasikan karena belum seluruh rute TransJakarta baik di dalam koridor maupun nonkoridor yang diaktifkan kembali setelah pandemi covid-19.(OL-5)