Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

Korban Butuh Tempat Pengungsian Layak

14/2/2015 00:00
Korban Butuh Tempat Pengungsian Layak
(MI/Arya Anggala)
Korban banjir yang mengungsi di atas rel kereta tidak aktif di dekat Taman BMW, Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, menolak dipindahkan ke Taman BMW, tempat pengungsian yang disiapkan pemerintah. Hal itu membuat upaya relokasi berlangsung ricuh. Mereka mengeluh tempat yang disiapkan pemerintah tidak layak, karena banyak sampah dan binatang seperti ular, tikus, dan lalat berkeliaran di lokasi.

\"Di sana tidak layak. Bau, becek, berbahaya, dan tidak higienis untuk tempat pengungsian. Justru kami mengungsi ke rel ini karena lebih tinggi,\" kata Bella Pardede, warga Kampung Bayem yang mengungsi di rel.

Ia menyatakan anggota keluarganya yang turut mengungsi didominasi anak-anak. Ia khawatir anak dan keponakannya malah jatuh sakit kalau dipindahkan ke Taman BMW. \"Kami memang orang tidak punya, tapi jangan dianggap hewan dan diperlakukan tidak layak,\" cetusnya.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) DKI hingga kemarin menunjukkan, dari 6.569 warga yang terkena dampak banjir, masih terdapat 815 warga mengungsi di beberapa lokasi pengungsian. Warga yang terdampak banjir berada di wilayah 19 RW, 10 kelurahan, dan 8 kecamatan.

Tidak hanya di Jakarta, beberapa wilayah di Tangerang pun masih terendam banjir. Wilayah yang masih parah kondisinya ialah Perumahan Priuk Damai, Keluarahan Priuk, Kecamatan Priuk, dan Perumahan Total Persada, Kelurahan Gembor, Kecamatan Priuk. Kondisi warga yang masih mengungsi di beberapa tempat, seperti di Masjid Al Jihad yang posisinya di gerbang Perumahan Priuk Damai serta kantor RW 09 perumahan itu, sangat memprihatinkan. Selain kekurangan makanan, pengungsi juga kekurangan air bersih untuk mandi, cuci, dan kakus (MCK). \"Banjir kali ini kondisinya lebih parah daripada tahun-tahun sebelumnya. Selain bantuan dari pemerintah Kota Tangerang minim, dari sukarelawan pun terbatas,\" kata Supri, warga setempat.

Hal itu dibenarkan Serka Setiyanto, Babinsa Priuk. Ia mengatakan bantuan logistik dari Pemkot Tangerang maupun pihak lainnya minim, karena banjir kali ini lebih luas. (Ths/Tes/SM/J-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya