Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
DINAS Kesehatan DKI Jakarta mencatat masih ada 1,8 juta warga DKI yang belum divaksin covid-19. Kasie Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama, mengatakan pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk mencari warga di DKI yang belum divaksin termasuk melibatkan RT dan RW.
Jumlah ini sebelumnya mencapai 2,5 juta warga pada September lalu. Ngabila melanjutkan, dari hasil penyisiran, diduga warga yang belum divaksin adalah warga yang memiliki ekonomi menengah ke bawah.
Baca juga: Ragunan Dibuka dengan Terapkan Ganjil Genap Kendaraan Pengunjung
"Nah, kita sudah ada dugaan bahwa mohon maaf yang belum divaksin ini mayoritas warga menengah ke bawah, yang mayoritas nggak kemana-mana, nggak perlu ke mall, nggak mau ninggalin anak-anaknya untuk pergi ke tempat vaksin," lanjutnya.
Pihaknya menegaskan sampai saat ini upaya menyisir warga yang belum vaksin terus dilakukan bersama RT dan RW. Hal ini penting karena dari arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bahwa semua warga di Jakarta yang memenuhi syarat harus mendapatkan vaksin.
"Insyaallah kita harus sisir lagi supaya bisa divaksin. Semua merek vaksin aman dan bermanfaat, Sinovac, AstraZeneca, Moderna, Pfizer. Tidak ada orng yang tidak bisa divaksin. Masalahnya mau atau tidak mau, autoimun, darah tinggi bisa divaksin," ungkapnya.
Upaya vaksin merupakan upaya untuk penanggulangan wabah. Menurut Ngabila melakukan protokol kesehatan saja tanpa vaksin tidak cukup untuk menanggulangi wabah. Keduanya harus berjalan beriringan.
"Setiap orang punya peranan masing-masing. Peran masyarakat dalam menanggulangi wabah yakni selain protokol kesehatan juga mengikuti vaksin. Lalu para nakes berperan untuk melakukan tes, lacak, dan isolasi. Kenapa? Supaya kita bisa mengidentifikasi lebih dini yang terpapar. Dengan demikian bisa diisolasi dan menghentikan penularan," tandasnya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved