Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Mentan Apresiasi Polisi Ungkap Pupuk Palsu

Andhika Prasetyo
08/4/2016 18:47
Mentan Apresiasi Polisi Ungkap Pupuk Palsu
(Dok. Polres Tanjung Priok)

MENTERI Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan apresiasi kepada Polres Pelabuhan Tanjung Priok yang telah menangkap produsen dan pemasok pupuk palsu.

"Kami berterima kasih kepada Kapolres, Wakapolda, Kapolda telah menangkap oknum yang melakukan pemalsuan pupuk. Tetapi, kami juga meminta agar masalah ini diproses dan dibongkar sampai ke akar-akarnya," kata Amran, Jumat (8/4).

Ia pun mengimbau kepada para petani untuk lebih berhati-hati dan teliti dalam memilih pupuk.

Kepolisian Reserse Pelabuhan Tanjung Priok, pada Senin (4/4) lalu, menemukan pupuk palsu seberat 136 ton yang dikirim dari Sukabumi dan siap didistribusikan ke beberapa wilayah di Pulau Jawa dan Sumatra.

"Kita saksikan bersama ada pupuk palsu yang dibuat oleh oknum tidak bertangung jawab. Mereka beroperasi sejak 2007, mungkin sudah ribuan ton yang beredar di masyarakat," ujar Amran.

Untuk itu, Amran meminta agar petani lebih waspada dalam memilih pupuk agar tidak tertipu dan merugikan para petani itu sendiri. "Kita bisa bandingkan dari harganya. Jika terlampau murah, tentu harus waspada," lanjut Amran.

Harga pupuk bersubsidi di pasaran saat ini berada di kisaran Rp2.300 per kilogram. Sedangkan, pupuk palsu hanya dijual Rp800 per kilogram. Selain itu, pupuk palsu memiliki aroma yang lebih menyengat dan mudah larut dalam air.

Amran mengatakan dari keseluruhan pupuk palsu yang telah diproduksi sindikat pembuat dan pengedar yang ditangkap Senin lalu tersebut diperkirakan total kerugian petani mencapai Rp720 miliar.

"Mereka mengeluarkan uang, tetapi mendapatkan pupuk yang tidak sesuai standar, yang tidak memiliki unsur hara yang cukup," sambung Amran.

Imbauan serupa untuk lebih waspada dalam memilih pupuk juga disampaikan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat.

PT Pupuk Indonesia (Persero) sendiri telah melakukan upaya untuk menjamin kelancaran distribusi dan penyalahgunaan pupuk, khususnya pupuk bersubsidi.

"Sebagai langkah pengamanan dalam menghindari penyalahgunaan, PT Pupuk Indonesia melakukan perubahan terhadap warna pupuk urea dari putih menjadi pink. Ini bisa dijadikan sebagai salah satu pembeda," ujar Aas.

Menandai kantong pupuk dengan barcode juga menjadi cara lain untuk memastikan pupuk yang diproduksi adalah pupuk asli dengan kualitas baik.

"Peningkatan efektivitas aparat di lapangan dengan turut mengawasi pendistribusian dan penyaluran pupuk bersubsidi juga dilakukan," lanjutnya.

Pupuk Indonesia juga bekerja sama dengan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP) yang merupakan wadah koordinasi pengawasan pupuk dan pestisida antar instansi terkait seperti pemerintah daerah, kejaksaan, kepolisian dan kepala laboratorium. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Aries
Berita Lainnya