Anggota DPRD DKI Bantah Pasangan Ikut Divaksin Covid-19

ANGGOTA DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono membantah istrinya ikut dalam program vaksinasi covid-19 yang diselenggarakan di Gedung DPRD DKI Jakarta. Vaksinasi tahap pertama itu dilakukan pada 2-4 Maret lalu. Kemudian, pada 16-18 Maret akan dilakukan vaksinasi tahap kedua.

Gembong menuturkan dirinya datang divaksin sendirian dan tidak bersama istri maupun anaknya, baik pada tahap pertama, maupun pada tahap kedua.

"Nggak kok. Saya sendirian aja tuh," kata Gembong saat dihubungi.

Baca juga: Ombudsman Panggil Dinkes Terkait Vaksinasi Keluarga Anggota DPRD

Menurutnya, dalam undangan vaksinasi yang dikirimkan kepadanya dari Sekretariat DPRD DKI tercantum bahwa undangan vaksinasi hanya untuk satu orang anggota dewan.

"Di undangannya hanya untuk saya saja, tidak beserta istri atau keluarga. Ya saya kan patuh dan tunduk sama undangan itu. Istri saya belum (vaksin)," ujarnya.

Menurutnya, bila anggota dewan ada yang meminta agar keluarga bisa ikut divaksin, hal itu sah-sah saja.

"Ya sekadar minta kan boleh toh. Nggak dilarang. Cuma minta. Kalau boleh ya syukur. Kalau nggak boleh ya sudah. Patuhi apa yang ada," ungkap Ketua Fraksi PDIP itu.

Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi pernah meminta agar keluarga anggota DPRD DKI untuk dapat ikut divaksinasi covid-19.

Menurutnya, semakin banyak warga yang divaksin akan semakin baik dan luas cakupan vaksin yang dapat dicapai.

Namun, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menolak. Pria yang akrab disapa Ariza itu menyebutkan keluarga anggota dewan bukan prioritas vaksinasi covid-19.

Sementara itu, vaksinasi diprioritaskan bagi tenaga kesehatan, lansia, guru, dan pekerja publik.

Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris DPRD DKI Hadameon Aritonang membenarkan pasangan anggota dewan yakni suami atau istri akan turut mendapatkan vaksin. Ia mengatakan Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah menyetujui permintaan tersebut. (OL-1)