Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Hadiah Ponsel untuk Tuti yang Pemberani

24/3/2016 00:50
Hadiah Ponsel untuk Tuti yang Pemberani
()

PEREMPUAN paruh baya bertopi merah muda lusuh dan berseragam lengkap hijau khas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI itu semringah setelah keluar dari ruang kerja Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Rabu (23/3) pagi.

Perempuan itu Maryati atau yang akrab dipanggil Tuti, 54, menenteng telepon seluler (ponsel) jenis Samsung Galaxy J5 yang masih dalam kotak bersegel.

Ponsel baru itu istimewa karena diberikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kepadanya.

"Dikasih Pak Ahok. Katanya disuruh belajar supaya bisa foto (memotret) dan lapor ke Pak Ahok," kata Tuti menunjukkan ponselnya kepada wartawan.

Hadiah itu diberikan Ahok atas sikap beraninya memarahi para sopir taksi yang menginjak tanaman di jalur hijau Jalan Medan Merdeka Barat saat berunjuk rasa menolak transportasi berbasis aplikasi daring pada Selasa (22/3).

Dalam pertemuannya dengan Ahok, Tuti mengaku berani memarahi para sopir yang berunjuk rasa di depan Kantor Kementerian Perhubungan karena tidak suka dengan perilaku mereka yang merusak tanaman.

Apalagi, tanaman-tanaman tersebut baru saja ditanam Tuti pagi harinya.

Selain itu, masih banyak kenakalan pendemo yang membuatnya marah.

Ia kesal dengan para pendemo laki-laki yang sering buang air kecil sembarangan dan mengotori rumput.

Selain itu, ibu tiga anak itu juga sering memergoki mereka membuang sampah sembarangan.

"Sudah nginjek-nginjek tanaman, kencing sembarangan, buang sampah seenaknya main lempar. Pedagang kaki lima juga sama kelakuannya," katanya menggebu-gebu.

Sebenarnya Tuti tidak bertugas sendirian.

Namun, rekan sesama PHL Tuti yang laki-laki tidak berani menegur karena khawatir dikeroyok.

"Nggak ada yang berani, yang laki-laki takut dikeroyok. Kalau saya kan ibu-ibu, segan mereka. Kalau nggak saya dorong pakai sapu, saya bentak, saya getok saja," kata nenek dari dua cucu itu.

Tuti merupakan PHL dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI.

Tiap hari dia merawat taman di sekitar Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Selama bekerja 17 tahun jadi PHL, dia mengaku baru kali ini ada seorang gubernur DKI mau menemuinya.

Sikap berani Tuti itu yang membuat Ahok penasaran.

"Pas saya baca (beritanya), wah berani juga. Makanya saya panggil," kata Ahok.

Ahok memberikan hadiah ponsel itu karena saat bertemu dengannya Tuti tidak bisa menunjukkan bukti siapa yang telah melakukan perusakan.

Ahok berharap Tuti nantinya bisa memotret kelakuan para pelanggar yang merusak tanaman dan melapor kepadanya.

"Ya saya kasih HP karena kerjanya bagus. Nanti biar dia bisa lapor juga," terangnya.

Menurut Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Ratna Diah Kurniati, kerusakan akibat unjuk rasa pada jalur hijau tidak parah dan sudah diperbaiki. (Putri Anisa Yuliani/J-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya