Warga Jaktim Tolak Petugas Jemput Istri dan Anak Positif Covid-19

SEORANG laki-laki di Jakarta Timur menolak petugas kesehatan menjemput istri serta anaknya yang positif virus korona atau covid-19.

"Awalnya dia (suami) tidak mau karena bayangan dia kalau sampai dikarantina di Rumah Sakit Wisma Atlet, khawatir istrinya tidak
betah," kata Lurah Setu Jenuri di Jakarta, Selasa (11/8).

Laki-laki berinisial IM itu menolak kehadiran petugas kelurahan beserta tim kesehatan Puskesmas Cipayung di rumah mereka di RT 07 RW 03 Setu, Cipayung.

Baca juga: DIY: Jumlah Pasien Sembuh Empat Kali Lipat Pasien Baru

Petugas Puskesmas didampingi aparat kelurahan hendak memindahkan istri IM berinisial SW dan seorang putrinya berinisial SC ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet. "Kami menindaklanjuti kekhawatiran dari warga sekitar kalau penyakit ini menular," katanya.

Dia menuturkan, IM dipastikan negatif covid-19 meski keluarganya positif. "Kalau IM sudah dua kali <em>swab test </em>hasilnya negatif, tapi SW sudah empat kali swab test tetap positif, sementara anaknya dua kali swab test, positif," katanya.

Setelah perdebatan sekitar satu jam, SW dan SC dievakuasi petugas menggunakan mobil ambulans menuju RS Wisma Atlet sekitar pukul 14.30 WIB. "Akhirnya kita kasih pemahaman dan orangnya setuju," kata Jenuri. (Ant/X-15)