Kasus Covid-19 Meningkat, PSBB Transisi Tiada Guna

SEKRETARIS Komisi E DPRD DKI Jakarta Johnny Simanjuntak menilai perpanjangan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Transisi tidak guna  lantaran pengawasan protokol kesehatan virus korona di lapangan masih tidak ketat seperti fase sebelumnya.

"Mengenai adanya PSBB Transisi ini justru bukan menjadi penurunan. Klaim kemarin yang menyebutkan covid bisa diatasi, hanya isapan jempol doang," ujar Johnny kepada Media Indonesia, Sabtu (18/7).

"Saya juga tidak kaget, karena rencana Pemprov DKI Jakarta lebih banyak kepada jargon-jargon yang hanya sekadar pemanis," tambahnya.

Menurut Johnny, sebagai langkah preventif demi mencegah warga terpapar korona, Pemprov DKI harus turun langsung ke area potensial covid-19. "Pemprov harus hadir ya di kampung-kampung untuk menumbuhkan semangat masyarakat berdisiplin agar mengurangi penyebaran covid-19," paparnya.

Baca juga: Jogja Provinsi Terbaik Tangani Covid-19

Kehadiran tokoh masyarakat dan bekerjama dengan fasilitator di kampung tersebut bakal memunculkan kebiasaan disiplin pada masyarakat agar disiplin menjalankan protokol covid-19. "Pemprov DKI jangan terlalu asyik pada pengobatan, harusnya lebih fokus pada pencegahan," lanjut Johnny.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan kembali memperpanjang PSBB pada masa transisi fase pertama selama dua pekan atau 14 hari. PSBB masa transisi diperpanjang terhitung sejak 17 Juli sampai 30 Juli 2020.

"Kami memperpanjang PSBB masa transisi yang pertama ini untuk dua minggu ke depan," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dalam siaran langsung di Metro TV, Kamis (16/7). (J-2)