Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
KONSEP revitalisasi kawasan Kota Tua masih digodok oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua Norviadi S Husodo mengungkapkan salah satu konsep penataan Kota Tua yang sudah pasti adalah konsep Traffic Calming System.
Konsep itu, ujar Norviadi, bertujuan untuk menurunkan laju kendaraan. Nantinya akan dibuat rekayasa lalu lintas untuk membuat kendaraan jalan perlahan. Sehingga diharapkan laju kendaraan hanya berkisar 10 sampai 30 kilometer per jam.
"Jadi diatur rekayasa lalu lintasnya, diatur lighting systemnya, diatur tamannya, dibersihkan kalinya," kata Norviadi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (3/3).
Selain konsep tersebut, Norviadi mengakui sempat kepikiran untuk menerapkan kawasan bebas kendaraan. Namun, kata dia, konsep tersebut masih harus dikaji lebih jauh. "Memang alternatifnya ke sana (kawasan bebas kendaraan)," ucap dia.
Penerapan Traffic Calming System, kata dia, perlu ada transportasi masal yang memadai. Beberapa transportasi yang bakal digunakan di area Kota Tua adalah Komuter Line, TransJakarta dan bus Pariwisata
"Kalau disetop (kendaraan) semua tidak baik karena di sana ada kegiatan seperti kafe, hotel. Jadi dengan filtering system," ucapnya.
Sementara itu Jalan Lada sampai Jalan Kunir di Kota Tua akan dirapikan dan dibuatkan taman seperti Taman Fatahillah menggunakan batu andesit. Sehingga suasana lebih hijau dan menstimulus warga memperlambat laju kendaraan.
"Jadi bukan kendaraan ngebut seperti sekarang tapi yang pelan dan bisa menikmati view atau suasana," ujarnya.
Kendati demikian, dia belum bisa memastikan waktu revitalisasi ini rampung. Hal itu, sambugnya, sangat bergantung pada hasil rapat koordinasi yang bakal dilakukan."Saya tidak bisa menjawab. Tapi paling cepat ya tahun ini," tandas dia. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved