Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
SEJUMLAH halte bus di Kota Bekasi rusak lagi, padahal baru selesai diperbaiki akhir 2015.
Kini halte-halte tersebut kembali dipenuhi coretan grafiti.
Berdasarkan pantauan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi memperbaiki halte-halte tersebut secara bertahap sejak 2014.
Sebelum diperbaiki, kondisinya memprihatinkan, di antaranya ada yang tidak beratap, bangku penunggu hilang, ada juga yang tidak dilengkapi lampu penerangan.
Bahkan, beberapa halte ada yang berubah fungsi menjadi tempat berjualan pedagang kaki lima sehingga penumpang tidak mendapatkan tempat untuk berteduh.
Namun, setelah diperbaiki dengan biaya Rp200 juta, halte kembali rusak.
Hampir semua halte di kota itu yang berjumlah sekitar 50 unit dipenuhi coretan kata-kata kurang senonoh.
Kondisi itu, antara lain, terjadi pada Halte Kayuringin dan halte di sepanjang Jalan HM Joyomartomno.
Kepala Bidang Teknis Dinas Perhubungan Kota Bekasi Sukatmi mengakui kehabisan cara untuk mencegah halte tidak dirusak.
Pihaknya telah berkali-kali mengimbau masyarakat agar menjaga fasilitas umum dan kerap mengecat ulang halte, tapi tetap saja kondisinya selalu penuh coretan grafiti.
"Baru dicat, beberapa hari sudah penuh coretan lagi," ujarnya, pekan lalu.
Sebagai langkah terakhir untuk mengatasinya, ia berniat segera membuat peringatan bersifat persuasif agar warga menyadari pentingnya menjaga fasilitas umum.
Ia juga mengatakan setiap tahun Pemkot Bekasi menganggarkan Rp100 juta untuk perawatan halte.
Namun, anggaran sebanyak itu tidak cukup untuk merawat 50 halte yang ada, tetapi hanya cukup untuk 15 halte.
"Anggaran tersebut digunakan untuk perawatan ringan dan berat. Namun, hanya mampu memperbaiki 15 halte setiap tahun, termasuk pengecatan ulang," kata dia.
Salah seorang calon penumpang bus yang tengah berada di halte depan SMPN 2 Kota Bekasi di Jalan Chairil Anwar, Aisyah Nur, 23, menyayangkan kondisi halte yang kini penuh coretan kembali.
Menurut hitungannya, umur halte tersebut belum genap tiga bulan setelah diperbaiki dan dicat ulang.
"Sayang, ini kan halte baru (diperbaiki), tapi sudah dicorat-coret lagi seperti ini," ujarnya.
Calon penumpang lainnya yang tengah berada di Halte Jalan HM Joyomartono, Fina, 27, mengaku merasa nyaman bila menunggu transportasi umum di halte yang disediakan Pemkot Bekasi karena terlindung dari panas dan hujan.
Namun, ia menyayangkan kondisinya yang kerap rusak. (Gan/J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved