Aksi Penjarahan di Kalijodo Karena Pemilik Kafe Kurang Antisipasi

PENJARAHAN yang terjadi di beberapa kafe di kawasan Kalijodo dianggap karena para pemilik tidak membuat langkah antisipasi.

Camat Penjaringan Abdul Khalit mengatakan pihaknya tidak bisa bertanggung jawab atas terjadinya penjarahan di beberapa kafe Kalijodo. Pasalnya, pihak pemerintah kota tidak bisa mengenali pelaku penjarahan.

"Seharusnya mereka membuat langkah-langkah antisipasi. Kita kan tidak tahu kalau itu ternyata bukan orang-orang mereka. Kalau mereka sadar, harusnya bisa diantisipasi," tutur Khalit di kawasan Kalijodo, Jalan Kepanduan II, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (25/2).

Kendati demikian, Khalit menyebut penjarahan tersebut wajar jika yang diambil bukan barang-barang penting. Karena, ia menganggap, yang diambil oleh oknum-oknum tersebut bukan barang berharga sang pemilik.

"Otomatis barang-barang pentingnya sih sudah dibawa, tapi kalau seperti mesin pendingin ruangan dan atap-atap yang masih nempel itu yang susah," paparnya.

Ucapan Khalit diamini Kepala Satpol PP Jakarta Utara Choiruddin. Bahkan, ia menganggap hal tersebut bukan lah sebuah aksi penjarahan.

"Bukan lah itu. Yang diambil kan barang-barang sisa aja," papar Choiruddin.

Sebelumnya diketahui, salah seorang pemilik kafe Suryana mengeluhkan adanya aksi penjarahan yang terjadi di Kalijodo. Ia bahkan bisa merugi hingga Rp50 juta akibat aksi tidak bertanggung jawab itu.

Barang yang dijarah bermacam-macam. Suryana menyebut dari kafenya ia kehilangan barang-barang seperti pintu kamar, kasur, meja, kursi, besi-besi tangga, hingga mesin pendingin ruangan.(OL-4)