Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Insinerator Buatan Warga Mampu Olah Sampah Hingga 200 Kg

Gana Buana
02/5/2019 15:30
Insinerator Buatan Warga Mampu Olah Sampah Hingga 200 Kg
Pengolahan sampah berbasis incinerator mulai diterapkan warga di Perumahan Tytuan Kencana RT 12/06, Kelurahan Marga Mulya, Kecamatan Bekasi(MI/Gana Buana)

PENGOLAHAN sampah berbasis insinerator mulai diterapkan warga di Perumahan Tytuan Kencana RT 12/06, Kelurahan Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara. Dalam satu hari, mereka bisa membakar sampah hingga 200 kilogram.

Perancang mesin insinerator, Joko Susilo, 57, mengatakan, setiap hari ada 200 kilogram sampah masuk ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Reuse, Reduce, Recycle (3R). Sampah itu diperoleh dari 50 kepala keluarga (KK).

“Warga sudah terbiasa memilah sendiri di rumah, jadi kita tidak perlu memilah lagi. Untuk sampah organik langsung dibakar sedangkan sampah nonorganik akan kami jual ke pengepul,” ungkap Joko, Kamis (2/5).

Joko menjelaskan, sampah nonorganik jenis botol bekas dan kaleng akan disusutkan menggunakan alat press. Sementara sampah jenis kaca dan kardus langsung dijual ke pengepul.

“Uang hasil penjualan sampah nonorganik ini kita gunakan untuk keperluan operasional TPS 3R,” katanya.

Baca juga: Teknologi Mampu Atasi Persoalan Sampah Plastik

Menurut Joko, setelah sampah organik siap diolah, operator langsung memasukan ke dalam kabin pembakaran. Mesin insinerator didesain menjadi tiga lapis. Lapisan paling atas adalah tempat meletakkan sampah yang dimusnahkan.

Lapisan tengah, tempat tungku sampah kering seperti kayu atau kertas sebagai pemantik proses pembakaran sampah. Terakhir lapisan paling bawah, tempat penampungan abu hasil pembakaran.

“Ide pengelolaan ini muncul di tahun 2013 lalu. Saat itu warga membahas soal rencana pemusnahan sampah secara mandiri dan dari situ saya merancang mesinnya,” jelas dia.

Salah seorang warga, Rohimah, 40, mengaku sudah terbiasa memilah sampah terlebih dahulu di rumah. Hal ini dilakukan agar operator di TPS 3R mudah melakukan pembakaran.

“Kalau mau buang sampah ya dari rumah sudah nenteng dua kantong plastik. Plastik yang kiri berisi sampah organik dan kanan sampah nonorganik,” tutur Rohimah.

Rohimah mengaku, keberadaan mesin insinerator untuk membakar sampah di permukimannya sangat membantu warga. Mereka kini tidak perlu lagi membuang sampah di tong depan rumahnya, namun bisa langsung ke lokasi TPS 3R.

“Keunggulannya, depan rumah kami tidak lagi bau sampah. Adanya pengolahan sampah ini, jadi sampah bisa langsung dimusnahkan,” tandas dia.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik