Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan menepis anggapan tarif Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta terlalu mahal. Dia menilai tarif MRT lebih murah dibanding moda lain dengan jaminan kenyamanan yang tidak dimiliki transportasi lain.
"Naik MRT itu komparasinya naik ojek dan naik kendaraan sendiri bukan harga Rp0 hingga Rp14 ribu," kata Anies di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Kamis (28/3) malam.
Menurut Anies, bila dibandingkan dengan ojek daring, warga harus mengeluarkan setidaknya Rp32 ribu. Harga itu untuk jarak Stasiun Lebak Bulus, Jakarta Selatan, hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, atau sebaliknya.
Sementara itu, untuk jarak tempuh yang sama, warga hanya perlu bayar Rp14 ribu ketika naik MRT. Kalaupun ingin turun di dua atau tiga stasiun, warga bisa membayar lebih murah dengan moda transportasi massal terbaru itu.
"Jadi, ketika ada yang mengatakan tinggi dan rendah saya tanya balik nih, tinggi rendahnya pakai pembanding apa? Dari situ baru kita mengatakan tinggi atau rendah," ujar dia.
Baca juga: Gerai Usaha Mulai Ramaikan Stasiun MRT
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu mengatakan dengan naik MRT warga juga tidak perlu takut terlambat. Pasalnya, MRT memastikan ketepatan waktu.
Di sisi lain, Anies mengaku masih menunggu surat penetapan tarif MRT dari DPRD DKI Jakarta. Setelah surat itu turun, Anies bakal langsung membuat peraturan gubernur (pergub) tentang tarif.
"Untuk saat ini kami pakai skema yang tabel itu (Rp10 ribu per 10 kilometer)" pungkas Anies.
MRT Jakarta mulai beroperasi penuh sejak 24 Maret 2018. Anies dan Ketua DPRD Prasetio Edi Marsudi sepakat mematok tarif MRT Jakarta Rp10 ribu per 10 kilometer.
"Ada dua versi, kalau dihitung per 10 kilometer maka tarifnya adalah Rp10 ribu. Kalau diterjemahkan dalam bentuk rata-rata maka Rp8.500," kata Anies, Selasa (26/3).
Anies menjelaskan perhitungan tarif MRT berdasarkan pada jarak antarstasiun. Semakin pendek jarak antarstasiun, semakin rendah tarifnya, begitu juga sebaliknya.
Tariif dari Stasiun Lebak Bulus ke Stasiun Fatmawati di Jakarta Selatan, contohnya, hanya Rp4 ribu. Sementara itu, tarif maksimal MRT dari Stasiun Lebak Bulus hingga Stasiun Bundaran Hotel Indonesia atau sebaliknya, sebesar Rp14 ribu.
Dengan angka ini, jumlah subsidi yang dibutuhkan per penumpang MRT adalah Rp21.659 atau sekitar Rp572 miliar per tahun.
Sementara itu, tarif untuk Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek dipatok Rp5 ribu, dengan subsidi Rp35.655 per penumpang atau Rp327 miliar pada 2019. (Medcom/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved