Kejahatan Transportasi Daring Tak Membuat Pengguna Beralih

MARAKNYA kejahatan transportasi daring tidak membuat konsumen transportasi daring berhenti menggunakan transportasi tersebut.

Saat ditemui di bilangan Sudirman, Puri, seorang Karyawan yang sedang menunggu transportasi daring pesananya mengatakan bahwa tidak takut menggunakan transportasi daring, mengingat kejahatan pada transportasi daring yang terus terjadi.

"Engga, engga takut, kan gak semua pengemudi transportasi daring punya niat jahat," ungkap Puri, Kamis (21/3).

Ia menambahkan perlunya penambahan pemasukan, seperti menaikan tarif sehingga pengemudi merasa tercukupi pemasukannya.

"Untuk driver harus ada penambahan pemasukan dari perusahaan, mungkin menaikan tarif, mungkin mereka melakukan kejahatan karena kekurangan pemasukan kita kan tidak tahu," Jelasnya.

Hujan yang turun pada sore hari di bilangan Senayan membuat Elis salah satu pengunjung pusat perbelanjaan di kawasan senayan memesan taksi daring.

Ketika dimintai keterangan soal rasa takut berpergian menggunakan taksi daring dengan maraknya kejahatan pada transportasi daring ia menjawab tidak takut.

"Engga takut, soalnya ya gimana Gojek atau Grab sangat membantu, apalagi kalau hujan gini," Jelasnya.

Ia mengharapkan agar kedepanya transportasi daring dapat menyediakan fitur Tombol Darurat pada tiap kendaraan.

"Mungkin boleh tambah fitur untuk emergency button, jadi nanti klau ditekan langsung ada bantuan," tambahnya.

Disisi lain, Ade dan Ria yang sedang asik berjalan di pedestarian di bilangan Sudirman yang juga merupakan pengguna transportasi daring mengatakan sedikit takut untuk menggunakan transportasi daring.

"Iya jadi sedikit takut, paling kita harus lebih melihat situasi, misalnya kalau terlalu malam pulang lebih baik minta jemput keluarga," tuturnya.

Ketika ditanya mengenai harapan mereka untuk aplikasi transportasi daring mereka mengharapkan adanya fitur tombol darurat pada aplikasi agar pengguna lebih merasa aman dan nyaman. (OL-4)