Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Ganjil Genap Belum Efektif Ubah Perilaku Masyarakat Gunakan Angkutan Umum

Haufan Hasyim Salengke
05/7/2018 14:55
Ganjil Genap Belum Efektif Ubah Perilaku Masyarakat Gunakan Angkutan Umum
(ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

DEWAN Pengurus Pusat (DPP) Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta menilai kebijakan ganjil genap yang saat ini diperluas cakupannya belum bisa mendorong masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi umum.

"(Ganjil genap) Tidak akan mengubah perilaku masyarakat ke transportasi umum. Karena transportasi umum secara menyeluruh belum terjangkau dan menunjang. Terutama dari wilayah permukiman," ujar Ketua Organda DKI Shafruhan Sinungan saat dihubungi Media Indonesia, Kamis (5/7).

Menurutnya, sulit mengharapkan masyarakat yang sudah terbiasa menggunakan kendaraan pribadi agar mengubah perilakunya untuk gunakan angkutan umum. Pasalnya, di lain sisi keberadaan transportasi umum belum memadai atau layak, nyaman, dan aman.

Lebih lanjut kat adia, program integrasi transportasi melalu OK Otrip yang dijalankan Pemprov DKI saat ini juga belum menjawab harapan masyarakat. Menurutnya, kebijakan itu baru sekedar mengubah fasilitas pembayaran dari manual ke elektronik.

"Walaupun secara tarifnya juga OK tetapi kualitas layanannya tidak berubah. Yang kita harapkan (masyarakat) mereka meninggalkan kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat. Jadi, pada saat keluar rumah dia sudah ketemu angkutan umum yang nyaman dan aman," jelasnya.

Pihaknya berharap kedepannya kualitas pelayanan dalam program OK Otrip  dapat berubah sehingga dapat menggugah masyarakat beralih menggunakan angkutan umum. Nyaman, menurut dia, tidak hanya sekedar ditunjang dengan fasilitas yang baik tetapi juga faktor keamanan yang dapat menjamin penumpangnya. Ia juga menggarisbawahi sepanjang biaya yang dikeluarkan masyarakat dalam mengakses angkutan umum lebih besar ketimbang menggunakan kendaraan pribadi, masyarakat tidak akan berpindah menggunakan angkutan umum.

"Kalau dikatakan apakah (ganjil genap) mengubah perilaku masyarakat untuk sepenuhnya beralih ke angkutan umum rasanya belum, tapi kalau berpindahnya dari suatu angkutan umum ke moda angkutan umum lain mungkin iya," pungkasnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Humas PT Transjakarta, Wibowo, mengakui ada tren peningkatan penumpang bus Transjakarta selama uji coba perluasan ganjil genap.

"Faktor kenaikan penumpang Transjakarta masih perlu dilakukan kajian atau survei. Apakah meningkat karena kebijakan ganjil genap atau faktor umum," ujarnya. (OL-7)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya