Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
TONG sampah DKI Jakarta menjadi sorotan karena pertimbangan harga yang terbilang mahal, yakni Rp3,59 juta per unit. Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta membeli sebanyak 2.600 unit, yang berarti mengucurkan dana senilai Rp9,6 miliar dari APBD 2018.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Isnawa Adji, menuturkan tong sampah buatan Jerman merek Weber dengan spesifikasi serupa sebetulnya telah dilakukan sejak 2016.
Pada 2016, Pemprov DKI membeli 296 unit tong sam-pah. Setahun kemudian, membeli lagi 1.500 unit. Rinciannya, 1.000 unit berkapasitas 660 liter dan 500 unit berkapasitas 120 liter hingga 140 liter.
Pada 2018, Pemprov DKI mengadakan lagi sebanyak 2.600 unit. Setelahnya Pemprov DKI memprogramkan 3.800 tong sampah yang pengadaannya dilaksanakan bertahap pada tahun berikutnya.
Pagu anggaran untuk pengadaan tong sampah 2018 sebesar Rp12,5 miliar. Berdasarkan hasil lelang, harga per unit senilai Rp3,59 juta sehingga harga total untuk 2.600 unit menjadi Rp9,6 miliar. Artinya, masih ada dana tersisa.
Menurut Adji, selama ini pola pengumpulan sampah dilakukan dengan cara tradisional, yaitu tukang gerobak mengumpulkan sampah dari permukiman, kemudian dibawa ke tempat penampungan sampah sementara (TPS). Setelah itu, diangkat kembali ke truk sampah untuk dikirim ke TPST Bantar Gebang.
"Proses ini tidak efektif dan tidak efisien. Coba kita hitung berapa kali sampah itu naik turun untuk bongkar muat saja. Naik ke gerobak di masing-masing rumah, turun dari gerobak di TPS, naik ke truk sampah dan turun lagi di TPST Bantar Gebang," papar Adji.
Pola pengumpulan sampah dengan cara lama itu secara bertahap akan dipangkas. Tong sampah 660 liter yang dibeli akan ditempatkan di jalur pengumpulan yang dilalui truk jenis compactor dengan mesin press.
Tong sampah Weber mampu memuat 660 liter sampah atau setara dengan 270 kg. Produk ini dibuat dengan bahan high-density polyethylene yang mampu bertahan dari beku, panas, hingga reaksi kimia. Produk itu juga disebut bisa menangkal radiasi sinar ultraviolet.
Roda berbahan karet dengan diameter 200 mm pada bagian bawah bisa berputar 360 derajat. Tong dilengkapi sistem pengereman pada roda agar tidak bergerak. Bagian yang terbuat dari metal dilapisi seng agar tidak berkarat. Warga yang ingin membuang smpahnya dapat meletakkan di garbage bin.
Adji mengungkapkan satu orang di Jakarta rata-rata menghasilkan 2 liter sampai 3 liter sampah per hari. Satu tong sampah jenis ini dapat menampung sampah yang dihasilkan kira-kira 330 orang atau setara 70 kepala keluarga.
Ketika pengangkutan garbage bin, petugas tinggal mendorong tong beroda ke lokasi truk compactor dan mengaitkan ke hidrolik. Sampah akan terangkat ke dalam truk compactor. "Persis seperti di negara-negara maju," imbuhnya.
Saat ini tong sampah 660 liter telah tersebar di tempat-tempat publik, seperti pasar, dan lokasi wisata. Sementara ini kehadirannya belum menjangkau lokasi permukiman.
(J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved