Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

Rekayasa Lalu Lintas Simpang Galaksi Dibatalkan

Antara
14/5/2018 20:35
 Rekayasa Lalu Lintas Simpang Galaksi Dibatalkan
(Dok. MI)

DINAS Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, membatalkan rencana rekayasa lalu lintas di sekitar Simpang Galaksi, Jalan KH Noer Alie Kalimalang, Kelurahan Jakasampurna, Bekasi Barat.

Dari hasil uji coba, pembatalan dilakukan karena dianggap tidak efektif.

"Malah kemacetan semakin menjadi kalau kita terapkan rekayasa lalu lintas. Setiap hari ada kepadatan mulai dari 1.000 sampai 5.000 kendaraan pada jam sibuk," kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Bekasi Johan Budi Gunawan di Bekasi, Senin (14/5).

Menurut dia, rekayasa lalu lintas berupa pemberlakuan jalur satu arah di jembatan Caman-jembatan Enam, jembatan Enam-Galaksi dan Galaksi-Grand Kemala Lagoon sudah dipersiapkan sejak dua pekan lalu.

Berdasarkan hasil evaluasi uji coba pada 11-13 Mei 2018, skema tersebut tidak efektif mengurai kepadatan di Jalan KH Noer Alie Kalimalang.

"Kami sudah lakukan upaya rekayasa lalu lintas, tapi volume kendaraan makin hari semakin tinggi," ungkap Johan.

Rekayasa lalu lintas itu diterapkannya sebagai dampak perluasan proyek pembangunan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang saat ini sudah mencapai kawasan Simpang Galaksi dan sekitarnya.

Johan mengaku, dalam rekayasa itu masih banyak kekurangan akibat kendala teknis di jalan sisi selatan yang masih terdapat kendaraan berat proyek.

"Pada ruas sisi jalan selatan hanya memiliki lebar 7 meter, sehingga masih terjadi penyempitan badan jalan," tukasnya.

Selain itu, lanjut Johan, kendala lain adalah arus kendaraan dari Bekasi ke Jakarta dan Galaksi ke Bekasi serta Jakarta ke Galaksi masih cukup tinggi.

"Idealnya agar tidak terjadi penumpukan jalur sisi selatan dari Bekasi ke Jakarta, harus dibuatkan jalan layang atau underpass," imbuh Johan lagi.

Johan menambahkan, pihak kontraktor sudah ada rencana melakukan pembebasan lahan di jalan sisi selatan yang akan diperlebar menjadi 7 meter.

"Empat bulan lagi kabarnya pengembang akan membebaskan lahan warga," ujarnya. (O-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya