Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
TROTOAR selebar 12 meter hingga 15 meter di Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat akan memiliki sejumlah fasilitas publik. Fasilitas itu mencakup ruang hijau dan ruang bagi kegiatan warga.
"Tempat ini (trotoar) harus mencerminkan Jakarta adalah ruang ekspresi, tempat budaya hidup," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota, hari ini.
Di antara fasilitas yang direncanakan dalam konsep tersebut antara lain jalur pejalan kaki, jalur sepeda, halte bus, sabuk budaya, sarana edukasi infrastruktur, kios, toilet, bangku taman, dan tempat sampah.
Arsitek dari konsep penataan trotoar ini, Achmad Noerzaman memastikan area trotoar aman bagi pejalan kaki. Sebab, ada jalur hijau pemisah (amenities) antara jalan raya dengan trotoar selebar 3,5 meter. Jalur hijau itu diisi oleh rumput, tanaman, hingga pohon jika memungkinan. Lalu, akan ada jalur sepeda selebar 2 meter di atas trotoar. Jalur sepeda ini sifatnya menyatu dengan area pejalan kaki. Di sisi paling kiri area trotoar, ada jalan pemandu (guiding block) bagi penyandang disabilitas. Di beberapa titik area pejalan kaki juga akan ada area bagi pohon.
"Setiap 12 meter ada pohon. Jadi trotoarnya akan teduh bagi pejalan kaki," jelas Achmad.
Dari 6,6 kilometer panjang trotoar, akan ada empat titik sabuk budaya, antara lain di depan Gedung Panin di Jalan Thamrin, di depan Landmark Building, Wisma BNI di Jalan Sudirman, dan di kolong Jembatan Semanggi. Sabuk budaya merupakan titik serupa amplitheater dengan luas rata-rata 100 hingga 200 meter persegi. Di area ini, masyarakat bisa menyaksikan atraksi seni.
Fasilitas toilet hadir di setiap titik stasiun di sepanjang area Sudirman-Thamrin. Begitu pula titik-titik kios yang akan menjual sejumlah kebutuhan pejalan kaki, misalnya majalah dan koran.
Selain itu, Anies juga meminta ada sarana edukasi infrastruktur di area ini. Infrastruktur yang dimaksud ialah masyarakat bisa melihat saluran pipa bawah tanah di beberapa titik yang ditentukan. Pipa bisa dilihat melalui pembatas berupa kaca transparan.
"Itu kan ruang edukasi. Bila perlu aspal itu kita bikin kaca. Salurannya ada yang transparan. Jadi ketika melihat sedimentasinya gede, jadi orang tuh tahu," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Yusmada Faisal. (OL-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved