Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Pemkot Dituding Sengaja Biarkan Kampung Rawa Bokor Tergenang

SM/Mal/J-4
23/2/2018 07:41
Pemkot Dituding Sengaja Biarkan Kampung Rawa Bokor Tergenang
(MI/AKMAL FAUZI)

TERISOLASINYA lokasi permukiman warga di RT 03/01, Kampung Rawa Bokor, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, selama tiga tahun akibat tertutup proyek pembangunan Tol JORR II ruas Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran, dinilai sebagai kelalaian Pemkot Tangerang.

"Ini terjadi karena adanya asas pembiaran sehingga sejak 2015 lalu, dimulainya proyek tersebut, kehidupan masyarakat setempat selain terisolasi juga sengsara," kata anggota Komisi IV DPRD Kota Tangerang, Sjaifuddin Z Hamadin saat meninjau lokasi, kemarin.

Seharusnya, sebelum persoalan lahan itu selesai, proyek itu tidak boleh dilanjutkan. Dengan demikian, 30 warga yang tinggal di RT tersebut tidak menjadi korban seperti sekarang. "Jelas yang dikorbankan adalah masyarakat dan itu tidak bisa dibiarkan," kata Wakil Ketua Fraksi PAN tersebut.

Menurutnya, dalam waktu dekat pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas PU-Pera Kota Tangerang, PT Marga Kunciran-Cengkareng, dan BPN untuk mempertanyakan kapan lahan seluas sekitar 600 meter persegi itu dibebaskan.

Pihak Kelurahan Benda, kata dia, sudah beberapa kali bertemu dengan BPN dan Kementerian PU-Pera untuk membahas hal itu. Namun, hingga kini belum ada solusi.

"Seharusnya tunggu dulu jawaban itu, baru proyek dilaksanakan. Suka tidak suka, lahan ini harus dibebaskan. Posisinya terjepit oleh proyek Tol JORR dan tembok Perumahan Taman Mahkota," kata Sjaiffudin.

Sementara itu, Kabag Humas dan Protokoler Pemda Kota Tangerang Felix Mulyawan mengaku butuh waktu untuk mencari solusi masalah itu. "Yang jelas, Pemkot Tangerang tidak akan menyengsarakan masyarakatnya," kata Felix.

Berdasarkan penelusuran Media Indonesia, kondisi permukiman warga tersebut memprihatinkan. Sebab terkepung oleh gundukan tanah dan tembok pembatas proyek, permukiman itu terendam air jika air turun.

Bahkan banjir dari hujan sepekan sebelumnya belum surut. Saluran pembuangan dari septic tank pun mampet dan terancam segera tak berfungsi. Sementara itu, sehari-hari mereka hidup dengan suara bising alat berat.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya