Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Bangunan Liar Ganggu Perjalanan KRL Jabodetabek

Aya/J-3
23/2/2018 07:21
Bangunan Liar Ganggu Perjalanan KRL Jabodetabek
(MI/Pius Erlangga)

SEJUMLAH bangunan liar yang berdiri di pinggir rel kereta api mengganggu masinis saat mengoperasikan kereta. Bangunan itu mengganggu daya pandang masinis. Akibatnya, kecepatan kereta tidak bisa maksimal untuk menghindari kereta menabrak bangunan liar itu.

Bangunan liar itu bisa ditemui di kawasan Stasiun Duri sampai Grogol. Hal itu pun diakui Senior Manager Coorporate Communication Daop 1, Edi Kuswoyo. Tidak hanya di Jakarta, kondisi itu juga ditemui di area Bogor dan Tangerang.

"Kita lakukan penertiban setahap demi setahap. Banyak, lo, tanah kami yang dikuasai warga," ucap Edi, kemarin.

Edi menjelaskan kebanyakan lahan yang diisi bangunan liar merupakan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI). Untuk pengembalian hak, Daop 1 telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak, termasuk aparat kepolisian dan TNI untuk menertibkannya. Sejumlah lurah dan camat diajak bersama menertibkan.

Dari pantauan Media Indonesia, bangunan liar terdapat di sisi rel di area Tambora, Jembatan Lima, Jembatan Besi, hingga krendang. PT KAI hingga kini belum menertibkan tempat itu. Mereka hanya memmbersihkan di dalam pagar dan membiarkan lahan dikuasai warga.

Sekretaris Lurah Grogol, Zainuddin, menyebut pihak PT KAI tak berniat menertibkan puluhan bangunan liar yang telah berdiri puluhan tahun itu. Dia menilai PT KAI juga tidak sigap menata lingkungan. Maman, 48, pedagang di kawasan Stasiun Angke, Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat, mengatakan dirinya siap bila harus digusur asalkan ada pengganti. Kios buah Maman memakan trotoar jalan Stasiun Muara Angke. Dia melubangi pagar pembatas rel agar bisa berjalan melintasi dua rel yang ada.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya