Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PERILAKU jorok warga hulu membuang sampah ke Sungai Ciliwung menyumbang banjir di Ibu Kota. Sejumlah saluran air pampat karena tersumbat sampah kiriman warga Depok dan Bogor.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta harus bekerja ekstra untuk mengangkut sampah berbagai jenis sebanyak 2.512 ton dari Sungai Ciliwung. Sampah itu kiriman yang hanyut dari hulu dan sepanjang aliran sungai sampai ke muara, terbawa arus air Sungai Ciliwung.
"Total sampah akibat banjir yang kita angkut 2.512 ton," ujar Isnawa Adji, Kepala Dinas LH DKI Jakarta, kemarin.
Dia menambahkan, 2.512 ton sampah tersebut diangkut dari Kanal Banjir Barat (KBB) Season City sebanyak 96 ton, Pintu Air Manggarai sebanyak 552 ton, dan Jembatan Kampung Melayu 1.864 ton.
"Jadi, yang paling banyak itu kami angkut dari Kampung Melayu," lanjutnya. Isnawa menambahkan, untuk mengangkut sampah di Jembatan Kampung Melayu, pihaknya pun mengerahkan 233 dump truck.
Sementara itu, di BKB Season City, armada yang dikerahkan berjumlah 12 truk.
Dari catatan Isnawa, di bagian selatan hulu ada 13 sungai yang membelah Ibu Kota. Aliran sungai itu membawa sampah kiriman dan masuk ke Pintu Air (PA) Manggarai, Jakarta Pusat. Sejak Senin (5/2) hingga Rabu (7/2) siang, sampah yang dapat diangkat dari PA Manggarai mencapai total 62 truk. Sampai Kamis (8/2) sudah ada 92 truk yang mengangkut sampah dari sana.
Tumpukan sampah meliputi batang pohon hingga sampah rumah tangga seperti kasur, sampah plastik, daun pintu, dan bungkus makanan ringan menumpuk di pintu air.
Ada dua ekskavator terlihat di pintu air dan terus mengangkat sampah-sampah itu ke luar dari pintu air Manggarai lalu memindahkannya ke atas truk.
Selain mengerahkan ratusan personel untuk mengangkut sampah, Dinas LH menerjunkan sejumlah alat berat berupa dua spider buatan Swiss, ekskavator long arm dari Jepang, ekskavator amfibi, dan ratusan truk mulai jenis typer dari kapasitas 6 ton sampai 14 ton.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved