Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Dinas PUPR Minta Perbaikan Tanggul Kali Bekasi

Gana Buana
01/9/2017 21:22
Dinas PUPR Minta Perbaikan Tanggul Kali Bekasi
(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak)

DINAS Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mendesak agar Balai Besar Wilayah Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) segera memperbaiki sekumlah tanggul di aliran Kali Bekasi. Sebab, beberapa titik tanggul tersebut rusak akibat longsor tergerus air sungai.

"Kejadian longsor tersebut sudah terjadi sejak Februari 2017, BBWSCC sebagai penanggung jawab harus cepat memperbaiki," kata Kepala Dinas PUPR, Tri Adhianto, di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (1/9).

Tri menjelaskan, dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2017, pihaknya memang belum menjadikan perbaikan tanggul ini sebagai skala prioritas. Sebab, perbaikan tanggul tersebut merupakan wewenang dari BBWSCC.

Bila dihitung, kata Tri, perbaikan tanggul memang tidak menghabiskan biaya sedikit. Sebab, pengerjaannya memang harus menyeluruh. Mengingat aliran Kali Bekasi yang deras apalagi ketika musim hujan. Ini lah yang menyebabkan tanggul yang ada cepat longsor.

"Lama-lama tanggulnya amblas, sebab pinggir kalinya yang terkikis," kata dia.

Berdasarkan data yang dihimpun, tanggul Kali Bekasi yang amblas akibat tanah longsor di antaranya terjadi di Jalan Cipendawa, Perumahan Pondok Mitra Lestari, Kecamatan Jatiasih, dan Sekolah Dasar Negeri Pekayon VI, Kecamatan Bekasi Selatan. Situasi itu terjadi akibat peningkatan volume air sungai sepanjang musim hujan yang menggerus pondasi tanggul hingga membuat lahannya retak dan sheet pile bergeser miring.

Pergeseran tanggul di Jalan Cipendawa, Jatiasih, mengganggu akses lalu lintas di lokasi tersebut. Sebab, jalan umum terpaksa ditutup satu lajur untuk menghindari kejadian tak diinginkan akibat pergeseran tanggul sepanjang 50 meter.

Begitu pula tanggul di bagian depan Perumahan Pondok Mitra Lestari, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih. Tanggul tersebut mengalami pergeseran tanggul sepanjang 10 meter hingga membuat badan jalan utama perumahan retak dan amblas. Bahkan, paling parah tanggul amblas yang terjadi di SDN VI Pekayon. Tanggul tersebut amblas sedalam satu meter hingga membuat sejumlah ruang kelas mengalami keretakan dan mengancam keselamatan siswa.

Menurut Tri, kemampuan keuangan daerah untuk memperbaiki kerusakan tanggul itu pada 2017 dipastikan tidak cukup. Karena itu, ia telah membawa persoalan itu kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Agar, pihak kementerian segera menginstruksikan pada BBWSCC untuk memperbaiki.

"Butuh ratusan miliar kalau benerin tanggul di sepanjang Kali Bekasi. Sudah kita coba ke Kementerian PUPR, tetapi mereka juga punya skala prioritas lain berupa pelaksanaan pembangunan di daerah pelosok, banyak anggaran yang terfokus ke sana" katanya.

Namun demikian, Tri mengaku telah mensterilkan sejumlah kawasan rawan longsor di bantaran Kali Bekasi dari aktivitas warga. Ini dilakukan guna mengantisipasi jatuhnya korban akibat situasi itu.

"Makanya kita buat pengurangan lajur jalan di sekitar Jalan Cipendawa, untuk antisipasi," tukas dia. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya