Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
PENGERJAAN jalan layang Tol Jakarta-Cikampek (elevated) baru masuk tahap pemasangan fondasi di beberapa titik. Proyek pembangunan yang diprediksi selesai pada April 2019 itu, nantinya bisa memangkas waktu tempuh kendaraan hingga 60 menit atau 1 jam.
Pimpinan Proyek Pembangunan Jalan Layang Tol Jakarta-Cikampek, Iwan Dewanto, menyampaikan, operasional tol layang Jak-Pek disiapkan dengan batas maksimum 80 kilometer per jam untuk kendaraan pribadi. Prediksinya jarak tempuh dari kilometer 9 hingga kilometer 47,500 bisa ditempuh hanya dalam waktu 60 menit.
"Kalau sekarang dari kilometer 9 (Cikunir) sampai kilometer 47,500 (Karawang Barat) memakan waktu hingga dua jam bahkan lebih, kalau sudah jadi paling jarang sejauh 30 kilometer itu bisa ditempuh hanya dalam waktu maksimal satu jam," kata Iwan pada Media Indonesia, Jumat (1/9).
Iwan menjelaskan, saat ini pembangunan jalan layang Tol Jakarta Cikampek memang baru terlaksana sekitar 9%. Adapun, fondasi jalan layang baru dikerjakan di empat titik. Di antaranya di median jalan kilometer 14 sampai dengan kilometer 18, di baris sisi utara kilometer 23 sampai kilometer 25 dan baris sisi utara juga selatan kilometer 39 hingga kilometer 46.
Bila jalan layang di atas tol ini rampung, kata dia, estimasi kegunaannya bisa memindahkan 40% pengguna Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Sebab, jalan layang tol ini hanya diperuntukkan untuk perjalanan jarak jauh dari Cikunir kilometer 9 hingga Karawang Barat kilometer 47,500.
"Untuk jalan tol di bawah prioritasnya untuk kendaraan jarak dekat yang mau ke arah Bekasi hingga Cikarang Timur. Selebihnya, bisa naik ke atas lewat jalan layang tol yang sedang kita bangun," jelas Iwan.
Iwan menjelaskan, saat ini kondisi jalan tol ruas Jakarta-Cikampek memang sudah melebihi ambang batas rasio normal. Maksimal visi ratio kendaraan banding kapasitas jalan ialah sebesar 0,8. Namun, saat ini visi rasio kendaraan banding kapasitas jalan sudah mencapai 1,3. Sehingga bila tak segera menemukan solusi mengurai kemacetan di ruas tersebut akan segera lumpuh total.
"Tapi dilebarkan tidak mungkin, sedangkan pembangunan Tol Jakarta-Cikampek II dari Sadang-Jati Asih masih menunggu pembebasan lahan, jadi ini solusi tercepat," kata dia.
Kepala Humas Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek, Handoyono, mengatakan, proyek yang tengah dibangun oleh pemerintah pusat itu memang direncanakan selesai pada 2019. Dia tidak menampik, imbas pengerjaan megaproyek tersebut ialah kemacetan.
Meski begitu, kata dia, pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah semata-mata untuk kepentingan masyarakat banyak.
"Setiap pembangunan pasti ada dampaknya, kami mohon masyarakat bersabar," ujar Handoyono.
Ruas Tol Jakarta-Cikampek diproyeksikan bakal terus mengalami kemacetan hingga 2019 mendatang. Sebab, empat megaproyek yang bersinggungan dengan ruas tol ini telah dimulai pada 2017 ini dan ditargetkan selesai pada 2019 mendatang.
Empat megaproyek yang dibangun pemerintah pusat itu, yakni jalan layang Tol Jakarta-Cikampek II (elevated), Light Rail Transit (LRT), kereta cepat Jakarta-Bandung, dan Jalan Tol Cibitung-Cilincing di simpang susun Cibitung KM 25. Dari empat proyek itu, tiga di antaranya sudah berjalan sejak beberapa bulan lalu.
Meski demikian, Handoyono mengungkapkan ada jalur alternatif yang bisa digunakan baik menuju Cikampek atau Bekasi. jalur alternatif yang digunakan ialah pengguna jalan dari arah Jakarta via Jalan Tol Dalam Kota/Jalan Tol Jakarta Cikampek dapat keluar di Gerbang Tol Jatiwaringin/Jatibening. Selanjutnya pengendara melewati jalur arteri Kalimalang atau dapat menggunakan akses jalan tol kembali melalui GT Bekasi Barat, Bekasi Timur, Tambun, dan seterusnya.
Pengguna jalan dari arah Jakarta dari Jakarta Outer Ring Road (JORR) dapat keluar di GT Jatiwarna/Jatiasih. Selanjutnya, melewati jalur arteri Bekasi atau dapat menggunakan akses jalan tol kembali melalui GT Bekasi Barat, Bekasi Timur, Tambun, dan seterusnya.
"Ada jalur pilihan agar warga tidak terkena macet akibat pembangunan ini," tukas dia. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved