Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta meminta PT Permadani Khatulistiwa Nusantara (PKN) untuk merampungkan proyek revitalisasi existing Waduk Setiabudi Barat, Jakarta Selatan, karena kondisinya sudah tidak terawat dan memprihatinkan.
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan revitalisasi tersebut penting karena nanti akan diintegrasikan dengan Waduk Setiabudi Timur dan Waduk Melati yang posisinya berdekatan dengan waduk itu.
"Waduk Setiabudi Barat kini sudah dalam kondisi tidak terawat dengan baik. Air limbah mengeluarkan bau tidak sedap ke lingkungan sekitar. Bahkan air waduk pun berwarna hitam. Saya minta itu direvitalisasi," ujar Djarot seusai rapat dengan PT PKN di Balai Kota, kemarin (Kamis, 6/7).
Pembiayaan revitalisasi waduk itu, sambungnya, dibebankan kepada PT PKN selaku perusahaan pengembang dengan menggunakan dana program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR).
Meski belum direncanakan secara detail, lanjut Djarot, biaya untuk revitalisasi waduk seluas 4 hektare itu diprediksi mencapai Rp133 miliar. Djarot juga meminta revitalisasi dilakukan secepatnya, tidak harus menunggu proyek MRT Dukuh Atas selesai. Dengan begitu, selain dapat menjadi waduk pengendali banjir, juga bisa menyediakan ruang publik bagi warga untuk berinteraksi di kawasan tersebut.
Proyek revitalisasi waduk yang dibangun pada 1982 itu telah dimulai sejak 2014. Namun, hingga kini revitalisasi belum juga rampung. Karena itu, Djarot meminta pengembang segera menyelesaikan kewajiban atas kompenssi proyek pada bulan depan.
Konsep yang sudah didesain untuk revitalisasi Waduk Setiabudi Barat, lanjut Djarot, tak hanya memperbaiki kondisi existing waduk dan pengolahan air limbahnya, tapi juga membangun park and ride yang terhubung dengan beberapa kawasan strategis di Dukuh Atas.
"Saya bilang kalau mau mere-vitalisasi kawasan Waduk Setia-budi Barat saja itu tidak akan cukup karena saya berpikir 5-10 tahun yang akan datang, daerah itu akan menjadi kawasan yang sangat sibuk," jelasnya.
Djarot ingin di kawasan yang sangat sibuk itu, kendaraan bermotor tidak lagi parkir di jalan, tetapi semua masuk ke area tempat parkir. Masyarakat yang ingin melanjutkan perjalanan naik kereta light rail transit, kereta mass rapid transit, bus Trans-Jakarta, atau kereta ke bandara bisa memarkirkan kendaraan di park and ride di kawasan Waduk Setiabudi Barat.(Ssr/J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved